Sumenep – Para suporter sepakbola di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, nyalakan 1.000 lilin dan doa bersama untuk para ratusan korban yang meninggal dunia pada tragedi Kanjuruhan Malang.
Kegiatan yang dipusatkan di di Taman Bunga Sumenep itu bertajuk ‘1.000 Lilin dari Sumenep untuk Malang’. Sedangkan para suporter itu terdiri dari Aremania, Bonek, Viking, dan K-conk Sumenep Bersatu.
Berdasarkan pantauan di lapangan, para suporter itu duduk mengelilingi lilin yang dinyalakan sambil berdoa bersama. Acara tersebut juga diikuti aparat kepolisian dan masyarakat setempat.
Ketua Aremania Sumenep, Nanda Dio mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk duka cita yang mendalam atas meninggalnya ratusan Aremania dan Aremanita pada tragedi Kanjuruhan.
“Aremania Sumenep mengucapkan duka yang mendalam kepada saudara-saudara kita yang telah mendahului. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran menuju yang lebih baik,” katanya kepada sejumlah awak media, Sabtu (08/10/2022) tadi malam.
Lebih lanjut, dirinya berharap dengan adanya tragedi Kanjuruhan agar seluruh suporter berdamai dan tidak perlu ada gesekan satu sama lain, Termasuk Aremania dan Bonek.
“Kami berharap tidak lagi ada permusuhan di antara kami. Mari kita semua berdamai. Aremania, Bonek, Viking, dan K-conk Sumenep semua saling rangkul,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya, kronologi kerusuhan paska Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya yang merupakan Laga lanjutan BRI Liga I yang digelar Sabtu (01/10/2022) malam di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
Kemudian, petugas kemanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter. Diduga tembakan gas air mata itu membuat suporter pingsan dan sulit bernafas.
Banyaknya suporter pingsan hingga membuat suasana menjadi panik di area stadion. Sementara itu, jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan tidak sebanding dengan banyaknya suporter.
Selain panik, banyak suporter terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion dan kerusuhan pun terjadi hingga ke luar stadion Kanjuruhan Malang.
Akibat peristiwa tersebut, Dinkes Kabupaten Malang, telah mencatat jumlah korban meninggal dunia hingga pukul 10.00 WIB, Selasa (4/10/2022) kemaren, dari sebelumnya 125 menjadi 131 orang.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.