Surabaya – Tahun 2024 menjadi tahun penuh gebrakan bagi Kota Pahlawan. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi melakukan serangkaian pembangunan besar-besaran di berbagai sektor, termasuk pariwisata, infrastruktur, dan fasilitas publik.
Dengan visi menjadikan Surabaya sebagai kota modern yang humanis dan berkelanjutan, kota ini meluncurkan berbagai destinasi wisata yang memikat dan infrastruktur yang inovatif.
Revitalisasi Kota Lama: Merawat Sejarah, Menghidupkan Ekonomi
Penataan kawasan Kota Lama menjadi sorotan utama di awal tahun. Pemkot Surabaya memulai dari Zona Arab, khususnya kawasan wisata religi Ampel. Rumah Potong Hewan (RPH) Babi Pegirian yang sebelumnya berada di sana dialihfungsikan menjadi Sentra Wisata Kuliner (SWK) Serambi Ampel.
Tempat ini, SWK Serambi Ampel, kini menjadi pusat kuliner bagi wisatawan yang ingin menikmati keberagaman rasa di tengah suasana religi.
Tak berhenti di sana, Pemkot Surabaya melanjutkan revitalisasi ke Zona Eropa yang meliputi Jembatan Merah dan Jalan Rajawali. Kawasan ini dipercantik dengan pengecatan gedung-gedung bersejarah, ornamen klasik, monumen mobil Jenderal A.W.S Mallaby, hingga stand UMKM.
Resminya pembukaan kawasan ini pada 3 Juni 2024 menandai semangat kota untuk menjaga nilai sejarah sekaligus menghidupkan perekonomian lokal.
“Wisata Kota Lama ini bukan hanya sebagai destinasi wisata. Akan tetapi juga sebagai pengingat, untuk selalu selalu menjaga nilai-nilai sejarah yang ada di Kota Surabaya. Ingatlah, Bung Karno selalu mengatakan, ‘Jas Merah’ (Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah),” ujar Wali Kota Eri Cahyadi, mengutip laman Pemkot Surabaya.
Surabaya Expo Center: Hidupkan Kembali Kawasan Terbengkalai
Di kawasan eks THR-TRS yang selama ini terbengkalai, Pemkot menyulap lahan 2,7 hektar menjadi Surabaya Expo Center (SBEC), pusat hiburan yang modern.
Area ini kini menjadi tempat konser, pameran, dan event besar lainnya, sekaligus wadah bagi generasi muda Surabaya untuk menunjukkan kreativitas mereka.
“Adanya, SBEC ini karena usulan idenya arek-arek enom (anak-anak muda, red.) Suroboyo yang luar biasa. Hari ini kita bisa membuktikan, kalau anak-anak muda tampil di Surabaya seperti ludruk hingga musik, maka di SBEC kita mulai lagi,” tambah Eri Cahyadi.
Tunnel TIJ-KBS: Konektivitas Modern yang Menarik
Inovasi berlanjut dengan pembangunan terowongan sepanjang 172 meter yang menghubungkan Terminal Joyoboyo Intermoda (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Dirancang modern dengan video mapping bertema satwa, tunnel ini memberikan pengalaman unik bagi pengunjung. Wali Kota Eri menjelaskan, proyek ini bertujuan mempermudah akses ke KBS, mengurangi kemacetan, sekaligus mempercantik infrastruktur kota.
“Ini menjadi langkah penting bagi Surabaya menjadi kota dunia, tanpa melupakan rasa guyub rukun, rasa gotong royong dan budaya arek-nya yang tak boleh tertinggal,” ujarnya.
Pesona Laser Air Mancur: Atraksi Spektakuler di Jembatan Suroboyo
Gebrakan besar lainnya adalah Pesona Laser Air Mancur di Jembatan Suroboyo. Atraksi ini memadukan teknologi video mapping dengan seni air mancur yang menawan.
Pertunjukan yang dibuka pada 29 Desember 2024 ini dirancang untuk memperkenalkan budaya lokal sekaligus memukau wisatawan.
Untuk mendukung atraksi ini, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan travel agent dan menyediakan paket wisata. Pertunjukan ini akan digelar setiap hari dengan jadwal yang lebih padat di akhir pekan.
“Kita akan buka setiap hari, tapi jam pertunjukannya sekali dan akan dibahas. Sedangkan akhir pekan, pada Sabtu bisa tiga kali jam pertunjukannya, jam 18.00 – 20.00 WIB umpamanya begitu,” kata Eri Cahyadi.
Eri Cahyadi bahkan optimistis bahwa atraksi ini bisa bersaing dengan destinasi serupa di Singapura. “… Saya pastikan pertunjukan Pesona Laser Air Mancur di Surabaya tidak kalah dengan yang ada di Pulau Sentosa,” tegasnya.
Menuju Kota Dunia yang Modern dan Berbudaya
Dengan berbagai pembangunan di sektor pariwisata, infrastruktur, dan fasilitas umum, Surabaya semakin memantapkan langkahnya sebagai kota dunia.
Keberpihakan pada sejarah, keberlanjutan, dan masyarakat menjadi fondasi utama dalam setiap proyek. Tahun 2024 menjadi bukti nyata semangat Surabaya untuk terus maju tanpa melupakan akar budayanya.