Site icon Madurapers

Tingkatkan Minat Baca, Perpusda Sumenep Miliki 3 Trobosan Baru

Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah saat mengunjungi perpustakaan daerah Sumenep. (Sumber Foto: Istimewa)

Sumenep – Di tengah menurunnya angka pengunjung masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa di Perpustakaan, Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Kabupaten Sumenep rencanakan 3 (tiga) trobosan baru guna meningkatkan kunjungan dan membaca masyarakat.

Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan Daerah (Perpusda) dan Kearsipan Kabupaten Sumenep, Ahmad Masuni mengatakan 3 (tiga) trobosan baru itu merupakan program baru yang difokuskan kepada peningkatan pelayanan pengunjung perpustakaan.

Pertama, pengembangan aplikasi seluler isumenep. Aplikasi tersebut nantinya akan menyediakan buku elektronik dan juga bisa melakukan peminjaman buku.

“Masyarakat tinggal klik saja, dan dimana saja. Nantinya kita antar ke alamat para peminjam buku. Syaratnya sangat mudah, tinggal gabung anggota saja,” ungkapnya pada jurnalis madurapers.com, Rabu (22/12/21).

Menurutnya, aplikasi ini nantinya diharapkan membantu masyarakat yang tidak bisa mendatangi langsung ke perpustakaan. Di sisi lain, pembatasan aktivitas masyarakat selama pendemi Covid-19 ini sebagai alternatif untuk tetap mengakses buku di perpustakaan.

“isumenep ini sebagai trobosan baru. Bagian dari perkembangan teknologi dan informasi di perpustakaan untuk masyarakat,” ungkapnya.

Kedua, pengembangan mobil perpustakaan. Sebelumnya, perpustakaan keliling untuk mempermudah akses membca masyarakat Sumenep. Namun selama pendemi, mobil perpustakaan ini mengalami lumpuh total.

“Mobil perpustakaan ini nantinya akan membawa guru dongeng untuk menyampaikan pentingnya membaca kepada anak-anak. Artinya setelah mendongeng, baru baca buku,” paparnya.

Bahkan, lanjut Mahsuni, pihaknya juga bekerjasama dengan yayasan dan lembaga pendidikan di Kabupaten Sumenep untuk melakukan antara jemput melalui mobil perpustakaan keliling itu.

“Jadi, kami siapkan sebanyak 50 buku untuk antar jemput dengan yang berbeda tempat. Setiap lembaga punya jatah untuk dikunjungi perpustakaan keliling ini,” ungkapnya.

Ketiga, menambah ketersediaan buku seputar Sumenep, baik buku sejarah atau manuskrip sejarah dri beberapa sumber kitab kuno.

“Saat ini, buku yang tersedia sebanyak 30.000. Yang terdiri dari 15.000 judul buku agama, sosial, sains, dan pelajaran. Kita coba akses beberapa buku kuno tentang Sumenep,” rincinya.

Mahsuni juga merencanakan bersama pemerintah daerah untuk menerjemahkan manuskrip sejarah Sumenep yang berbahasa Belanda ke bahasa Indonesia dan ke bahasa Madura.

“Bupati bisa menganggarkan untuk menerjemahkan manuskrip itu. Jadi kami butuh penerjemah untuk disewa sebagai penerjemah bahasa Belanda,” paparnya.

Bahkan Mahsuni juga menemukan salah satu naskah kuno yang bernama kitab “Jatiswara” berbahasa Jawa yang ditulis dengan jarum di daun lontar. Kitab tersebut diketahui ada di daerah Kaleanget Sumenep.

“Kitab itu sering dibuka oleh tokoh di sana dan dibaca ketika ada perayaan Nader. Sempat kita undang untuk menerjemahkan kita itu, ternyata berisi tentang kehidupan manusia,”pungkasnya.

Mahsuni mengaku semua program baru itu akan dilaksanakan secara bertahap pada tahun 2022. Dirinya berharap dengan adanya program tersebut, tingkat pembaca masyarakat Sumenep meningkat.

Exit mobile version