Opini  

Tulang Bebek (Sinjay) Menjadi Pakan Ternak: Bisakah?

Hamzah Fansuri adalah Dosen di Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Hamzah Fansuri adalah Dosen di Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Pellet pakan ternak
Pellet pakan ternak (Sumber foto: Istimewa, 2024).

Bioavailabilitas kalsium dan fosfor dari tulang yang telah diolah menjadi faktor penting dalam menentukan efektivitasnya sebagai pakan ternak. Penelitian telah dilakukan oleh B. Bagau tahun 2012 untuk menguji bioavailabilitas kalsium dan fosfor dari tulang ikan yang diolah, yang dapat memberikan wawasan tentang potensi tulang bebek yang serupa. Meskipun spesiesnya berbeda, prinsip dasar pengolahan tulang bebek untuk meningkatkan bioavailabilitas mineralnya kemungkinan akan mirip.

Keuntungan penggunaan tulang bebek sebagai pakan ternak dapat dibandingkan dengan bahan yang lain berdasarkan beberapa faktor, seperti kandungan gizi, kualitas pakan, dan efisiensi penggunaan. Tulang bebek mengandung protein, mineral, dan kalsium yang penting untuk ternak. Protein dari tulang bebek dapat memberi manfaat sebagai sumber protein hewani yang penting bagi ternak. Mineral dan kalsium dari tulang bebek juga dapat membantu meningkatkan kekuatan tulang dan berat badan ternak. Penggunaan tulang bebek sebagai pakan dapat memperbaiki efisiensi penggunaan pakan. Pada umumnya, tulang bebek dapat diperoleh dengan harga yang relatif murah bahkan bisa gratis, sehingga penggunaan tulang bebek dapat memperkecil biaya penggunaan pakan ternak.

Selain beberapa keuntungan yang dimiliki, penggunaan tulang bebek sebagai pakan ternak juga terdapat kerugian seperti proses pengolahan nya yang lebih rumit jika dibandingkan dengan bahan lain, perlu biaya tambahan pada proses dekolagenasi, dan dapat memakan waktu serta tenaga kerja dalam proses pembuatannya.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca