Site icon Madurapers

Unira Gelar Sarasehan Nasional, Bahas Migas dan Tembakau sebagai Penggerak Ekonomi Madura

Photo bersama Rektor Unira, Dr. Drs. Ec. Ghazali, bersama para tokoh yang hadir di acara saresahan tersebut

Photo bersama Rektor Unira, Dr. Drs. Ec. Ghazali, bersama para tokoh yang hadir di acara saresahan tersebut. (Sumber foto: Erni/Madurapers, 2025)

Pamekasan – Universitas Madura (Unira) menggelar Sarasehan Nasional bertajuk “Migas dan Tembakau dalam Pusaran Ekonomi Madura”. Acara ini menjadi ruang diskusi berbagai elemen masyarakat dalam menggali dan mendorong potensi ekonomi lokal Madura, Senin, (23/06/2025).

Sarasehan yang bertempat di Laboratorium Bersama Unira tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, antara lain Rektor Unira Dr. Drs. Ec. Ghazali, Ketua P4TM dan CEO BM GROUP, H. M. Khairul Umam, Advokat Media dan Ketua AJP, Dr. Cand. Mohammad Rudiyanto, Tamsul, mantan Direktur BUMD PT Geliat Sampang Mandiri, Dr. Fajar Supanto, pakar ekonomi, serta Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unira.

Rektor Universitas Madura, Dr. Drs. Ec. Ghazali, dalam sambutannya menyoroti kekayaan alam Madura yang belum tergarap maksimal. Menurutnya, selain minyak dan gas (migas), Pulau Madura juga memiliki potensi besar pada sektor tembakau dan garam.

“Kita belum menunjukkan ke dunia bahwa kualitas garam Madura sangat terjamin, bahkan ada ribuan ton yang tersedia. Ini perlu dieksplorasi lebih luas,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa dengan dukungan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM), Madura berpeluang besar menjadi pusat pengembangan ekonomi lokal bahkan industri nasional.

Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau (P4TM) sekaligus CEO BM GROUP, M. Khairul Umam atau yang akrab disapa H. Her, dalam pemaparannya menyoroti pentingnya menjaga kualitas tembakau Madura agar berdampak pada harga jual saat panen raya. “Semakin sedikit lahan tanam tahun ini, maka semakin tinggi harga tembakau yang dihasilkan,” ujarnya.

Sementara itu, pengusaha migas H. Rudi mengajak pemerintah untuk segera mengimplementasikan kebijakan terkait migas agar tidak hanya menjadi wacana semata. “Dana migas nantinya akan menjadi sumber pendapatan daerah. Pemerintah perlu segera merilis kebijakan secara konkret,” tegasnya.

Ia juga berharap para pemangku kebijakan dan kepala daerah dapat mengambil langkah strategis dalam masa transisi agar potensi migas benar-benar memberi dampak bagi masyarakat. Acara ini diharapkan menjadi titik tolak sinergi lintas sektor dalam mengoptimalkan potensi sumber daya lokal Madura untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Exit mobile version