Bangkalan – Forum Komunikasi Pengusaha Pemuda (FKPP), Kecamatan Sepuluh, Kabupaten Bangkalan, Madura, menyebut program PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) adalah program siluman. Hal itu dinilai karena kontribusi PHE tidak jelas.
“Selama ini tidak ada sentuhan dari pihak PHE WMO karena sosialisai pada tahun 2013 gisruh dan tidak ada follow up sampai saat ini. Ini sontoloyo,” Jelas Koordinator Forum Kominukasi Pengusaha Pemuda (FKPP) Kecamatan Sepuluh, Achmad Kholik Noor kepada awak media, Kamis (16/9/2021).
Pihaknya berjanji akan menekan pihak PHE untuk melakukam sosialisasi kepada masyarakat nelayan usai pandemi.
“Itu harus disosialisasi ke masyarakat nelayan dan tidak boleh dengan virtual karena tidak ada sesi tanya jawab terkait keinginan PHE dan nelayan sehingga keinginan Nelayan selama ini tidak terakomodir,” tegasnya.
Seharusnya pihak PHE menurunkan kountener sebagai rumpon, karena ada larangan terhadap nelayan yang memancing.
“Setidaknya itu sebagai kontribusi dari pihak perusahaan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Kholik itu menerangkan bahwa jumlah desa yang terdampak kisaran ada 4 desa, diantaranya, Maneron, Perancak, Sepuluh, dan Labihan.
“Dari 4 desa tersebut yang tersentuh sementara ini hanya Desa Labuhan. Salain itu, upaya implementasi bantuan dari Pertamina juga tidak pernah jelas, seperti, pelatihan dan lain sebagainya,” paparnya sembari menunjukan data di tangannya.