Sumenep – Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sudah menyisir Pondok Pesantren (Ponpes) serta sekolah di Kota Keris. Tetapi, capaian vaksinasi Covid-19 di Sumenep masih di bawah target.
Padahal, Berdasarkan pantauan di lapangan, tingkat kepercayaan masyarakat Sumenep terhadap vaksinasi belum ada peningkatan signifikan. Imbasnya, banyak masyarakat yang enggan melakukan vaksinasi, meskipun sudah digalakkan ke sejumlah pelosok desa.
Tidak hanya itu saja, sejumlah orang tua juga memberikan pemahaman kepada putra-putrinya yang masih duduk di Sekolah maupun di Pondok Pesantren agar tidak mengikuti program vaksinasi yang diadakan pihak Sekola atau Ponpes.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, Agus Mulyono mengatakan bahwa, pihaknya akan terus menyisir Ponpes serta sekolah di Kabupaten ujung timur Pulau Madura ini.
“Santri dan siswa merupakan salah satu elemen penting bagi suksesnya program vaksinasi di masyarakat”, kata Agus saat dimintai keterangan oleh jurnalis madurapers.com, Jumat (26/11/21) kemaren.
Menurutnya, saat ini Pemkab Sumenep melalui Dinkes setempat terus menggalakkan ‘Ayo Vaksinasi’ dalam rangka percepatan pembentukan kekebalan kelompok (Herd Immunity) di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan Dinkes Sumenep terus getol berkolaborasi dengan seluruh pengasuh Ponpes di Sumenep baik di yang terletak wilayah Kota maupun di pelosok desa.
Menurutnya, lanjut Agus, para santri dan siswa bisa menjadi agen perubahan bagi teman sebaya, baik di lingkungan pesantren, sekolah maupun terhadap orang tuanya untuk menyukseskan program pemerintah tersebut.
“Vaksin untuk santri ini tentu demi mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pesantren dan sekolah,” ujarnya.
Meskipun sudah berkolaborasi dari berbagai pihak, Agus memaparkan capaian vaksinasi di Sumenep masih di bawah target Dinkes dan Pemkab Sumenep.
“Terkait capaian vaksinasi di Sumenep masih mencapai 38,97 persen. Itu masih kurang
dari target 50 persen hingga 70 persen”, paparnya.
Di samping itu, pihaknya terus mengajak masyarakat agar wajib divaksin. Sisanya, tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes).
Agus menegaskan, bahwa capaian vaksinasi akan meningkat,
jika masyarakat sadar tentang penggunaan dan manfaat vaksin.
“Vaksin itu aman dan halal, Pemerintah tidak akan membunuh masyarakat dengan di vaksin, malah memberikan kekebalan tubuh supaya penyakit tidak gampang menyerang tubuh kita,” tukasnya.