Site icon Madurapers

Chandragupta Maurya: Pendiri Besar Kekaisaran Maurya

Patung Chandragupta Maurya adalah tokoh besar pemersatu, memimpin Dinasti Maurya, di India sebelum masehi

Patung Chandragupta Maurya adalah tokoh besar pemersatu, memimpin Dinasti Maurya, di India sebelum masehi (Sumber foto: World History Ecyclopedia, 2019).

Dalam sejarah India kuno, terdapat satu tokoh besar yang sangat terkenal, yaitu Chandragupta Maurya. Tokoh besar ini yang membangun kekaisaran megah, menyatukan tanah airnya dengan gagasan kebesaran dan keadilan.

Dikenal sebagai tokoh besar penyatu India pertama, perjalanan hidup Chandragupta dipenuhi dengan tantangan dan keberanian. Lahir pada sekitar tahun 340 SM, Chandragupta muncul sebagai pemimpin tangguh, mengambil alih takhta kekuasaan pada tahun 322 SM setelah melancarkan kudeta berani terhadap Dinasti Nanda yang berkuasa.

Dari tahta kekuasaannya di Pataliputra, yang kini dikenal sebagai Patna, ia memimpin Dinasti Maurya menuju puncak kejayaan. Hingga akhirnya dia meninggal dua pada sekitar tahun 297 SM, di Shravanbelagola, India, nama besarnya tetap menjadi pembahasan dalam sejarah dunia.

Masa pemerintahan Chandragupta bukanlah perjalanan yang mudah. Di tengah gejolak politik dan konflik militer, ia menjalin hubungan dengan kekaisaran Makedonia di bawah pimpinan Aleksander Agung.

Perpaduan antara kebijaksanaan diplomasi dan kekuatan militer yang dilakukannya membawanya meraih impian besar: yakni menyatukan hampir seluruh subbenua India di bawah panji kekaisaran Maurya.

Tak hanya sebagai pemimpin yang berani, Chandragupta juga dikenal sebagai bapak bagi masa depan India. Gelar Samraat atau Chakrawartin melekat erat padanya, sebagai lambang kekaisaran yang kokoh dan berkuasa.

Dalam catatan sejarah Yunani dan Latin, namanya disebut dengan berbagai variasi seperti Sandrokuptos, Sandrokottos, atau Androcottus, yang menggambarkan jejak kebesaran namanya hingga ke negeri-negeri jauh.

Namun, kebesaran Chandragupta tidak hanya terdapat dalam prestasinya sebagai pemimpin politik, tetapi juga dalam garis keturunannya. Ia adalah kakek dari seorang maharaja besar, Asoka yang Agung. Asoka, yang memerintah dari tahun 273 SM hingga 232 SM, melanjutkan warisan kekaisaran dari kakeknya dengan penuh semangat dan kebijaksanaan.

Penguasa yang bijaksana, Asoka, menjadi penganut agama Buddha yang taat. Di bawah kekuasaannya, wilayah kekaisaran Maurya Gupta meluas dari Afganistan hingga Bangladesh, dan dari utara hingga selatan mencapai Mysore. Dengan hati yang penuh kasih dan pikiran yang bijaksana, Asoka memimpin bangsanya menuju kedamaian dan kebahagiaan.

Dengan segala kebesaran dan kebijaksanaannya, Chandragupta telah melukiskan epik kejayaan India kuno. Dalam ingatan rakyatnya, ia tetap menjadi sosok yang memancarkan cahaya keadilan dan kebesaran, memimpin bangsanya menuju kejayaan yang abadi.

Chandragupta Maurya, dapat dikatakan, adalah sebuah legenda dari masa lampau yang tetap hidup, menginspirasi generasi demi generasi untuk menggapai mimpi dan mengabdi pada tanah airnya dengan setia.

Exit mobile version