Jakarta – Ekonomi Jakarta tahun 2023 mencatat pertumbuhan yang menggembirakan meskipun sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data terbaru BPS Jakarta, Perekonomian Jakarta, salah satu pusat bisnis dan keuangan terbesar di Indonesia, berhasil mengukir pertumbuhan sebesar 4,96%, Rabu (7/2/2024).
Meskipun angka ini sedikit lebih rendah dari pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai 5,25%, namun pertumbuhan ini masih dianggap positif dan memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.
Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta pada tahun 2023 mencapai angka yang cukup besar, dengan nilai mencapai Rp3.442,98 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp2.050,47 triliun atas dasar harga konstan. Angka-angka ini mencerminkan besarnya kontribusi Jakarta dalam perekonomian nasional.
Dilihat dari sisi produksi, sektor yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jakarta adalah Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan dengan pertumbuhan mencapai 14,05%. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-profit yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,84%.
Pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan IV-2023, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, juga menunjukkan kinerja yang baik dengan pertumbuhan sebesar 4,85%. Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan dari sisi produksi, sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT mencatat pertumbuhan paling signifikan sebesar 15,43%.
Namun demikian, terdapat sedikit perlambatan pada pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan IV-2023 jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, dengan angka pertumbuhan mencapai 2,60%. Meskipun demikian, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan berhasil mencatat pertumbuhan tertinggi pada periode ini, mencapai 9,94%. Sementara itu, pengeluaran dari Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) mencatat lonjakan signifikan sebesar 45,74%.
Struktur ekonomi Jakarta pada tahun 2023 masih didominasi oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan kontribusi sebesar 17,67%. Dari sisi pengeluaran, Ekspor Barang dan Jasa menjadi komponen terbesar dengan kontribusi sebesar 66,29%, diikuti oleh Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 62,15%, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 34,24%.
Secara keseluruhan, meskipun ada sedikit perlambatan pertumbuhan, namun data ekonomi Jakarta tahun 2023 menunjukkan bahwa ibu kota Indonesia ini tetap menjadi motor penggerak ekonomi nasional.
Dengan berbagai langkah strategis dan inovasi ekonomi yang terus dilakukan, diharapkan Jakarta akan terus menjadi pusat pertumbuhan dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.