Jakarta – Anggia Erma Rini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKB, meminta pemerintah harus maksimalkan penyerapan beras lokal, guna meningkatkan ketersediaan pangan dalam menghadapi fenomena El Nino, Sabtu (13/5/2023).
Selain itu, menurut Anggia, perlu peningkatan penyerapan beras lokal untuk tujuan menganalisis dampak El Nino terhadap ketersediaan pangan di berbagai wilayah yang terdampak dan menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut.
“Tadi dijelaskan penyerapan beras lokal masih 30 persen dari hasil panen raya kemarin, dan masih ada lagi 70 persen lagi yang harus diserap.
Maka dari itu harus adanya penangan khusus atau strategi khusus untuk bisa memastikan ketersediaan pangan itu aman. Jadi (penyerapan) ini harus dimaksimalkan kembali,” ungkap Anggia.
Hal itu ia sampaikan saat memimpin Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Gudang Bulog Sukoharjo, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (11/5/2023).
Ia menekankan persoalan ketersediaan stok pangan ini Komisi IV DPR RI akan agendakan rapat yang membahas itu lebih lanjut
Khususnya, terkait bagaimana cara mengantisipasi untuk ketersediaan pangan, terlebih sebentar lagi akan ada momentum Iduladha.
Sehingga kebutuhan akan bahan pokok tersebut akan meningkat, sebagaimana yang terjadi di momen Idulfitri lalu.
Anggia menambahkan, bahwa perlu juga menyusun program bantuan pangan untuk daerah yang terdampak El-Nino.
Hal itu dapat mencakup distribusi pangan tambahan, subsidi untuk harga pangan, atau bantuan langsung kepada petani yang terdampak.
Serta, mendorong petani untuk melakukan diversifikasi pertanian dengan menanam varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi kekeringan atau mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
“Kami meminta fokus pada ketersediaan pangan dalam menghadapi El Nino merupakan langkah proaktif untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi terhadap pasokan pangan.
Upaya kolaboratif antara pemerintah, petani, dan lembaga terkait akan menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan selama masa El Nino dan perubahan iklim secara keseluruhan,” tutup Anggia.