Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan awal tahun ini memberikan dampak positif bagi sektor pangan lokal. Inisiatif ini mengutamakan bahan baku dalam negeri untuk menggantikan ketergantungan pada impor.
Langkah ini membuka peluang besar bagi petani dan peternak lokal untuk berkembang secara signifikan. Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, mengungkapkan bahwa perusahaannya telah mendukung program MBG sejak awal peluncuran.
ID FOOD memasok bahan pangan seperti beras, minyak goreng, gula, dan susu ke sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Beberapa wilayah yang menerima pasokan tersebut antara lain Tangerang, Bandung, Bogor, dan Palu.
Sis Apik menegaskan bahwa ID FOOD berkomitmen untuk memperkuat kontribusinya terhadap program MBG. Saat ini, ID FOOD sedang memperluas kerja sama untuk mendukung 190 dapur MBG di berbagai daerah.
“Seiring bertambahnya skala program, kami akan meningkatkan volume pasokan dan memperluas titik distribusi dengan menggandeng yayasan serta koperasi yang mengelola SPPG,” ujarnya. Selain itu, ID FOOD berencana menambah pasokan telur dan daging ayam ke program ini.
Ketersediaan protein hewani menjadi fokus utama untuk memenuhi kebutuhan gizi penerima manfaat MBG. Untuk itu, ID FOOD telah menjalin kerja sama dengan koperasi dan asosiasi peternak lokal di berbagai wilayah.
MoU kerja sama dengan peternak ayam dan petelur telah ditandatangani di awal bulan ini. Sis Apik menyebut bahwa produk yang disuplai ke MBG berasal 100 persen dari peternak lokal.
“Kami bermitra dengan peternak lokal di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur,” jelasnya. Sebagai langkah antisipasi, ID FOOD rutin memantau stok dan harga bahan pangan di koperasi mitra.
“Dengan adanya ID FOOD sebagai pembeli tetap, diharapkan kestabilan harga beli di tingkat peternak dapat terjaga, sehingga usaha mereka tetap berkelanjutan,” tambahnya. Pengalaman ID FOOD dalam distribusi komoditas pangan membuat mereka optimis dapat menjalankan program ini dengan baik.
Dalam dua tahun terakhir, ID FOOD telah menyalurkan bantuan pangan untuk 1,4 juta keluarga risiko stunting di tujuh provinsi. Setiap tahunnya, ID FOOD menyalurkan sekitar 8,6 juta paket telur dan daging ayam untuk mendukung program pangan stunting.
“Jumlah ini dapat terpenuhi melalui kerja sama yang solid dengan ribuan peternak yang tergabung dalam koperasi dan asosiasi,” ujarnya. Sis Apik menekankan bahwa keterlibatan ID FOOD dalam MBG adalah dukungan terhadap program 100 hari kerja Presiden Prabowo.
Ia juga menyebut bahwa program ini adalah langkah strategis untuk percepatan swasembada pangan. “Dengan menyerap produk lokal untuk bahan baku MBG, diharapkan ekosistem pangan nasional dapat semakin kokoh,” katanya.
Program MBG juga mendukung visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi antara berbagai pihak.
Sesuai arahan Kementerian BUMN, ID FOOD terus menjalankan misi memperkuat ketahanan pangan nasional. Selain itu, ID FOOD juga bertujuan meningkatkan daya saing industri pangan serta memberdayakan petani, peternak, dan UMKM.
“Program MBG ini tentu menjadi langkah nyata dalam mewujudkan misi tersebut,” pungkasnya.