Site icon Madurapers

Kepala Bapedda Sumenep Sebut Kritik Konstruktif Penting Bagi Pemerintah 

Arif Firmanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur saat menghadiri acara Sekolah Anggaran yang diselenggarakan oleh Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (Alarm). (Sumber Foto: Istimewa). 

Sumenep – Arif Firmanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sebut kritik konstruktif penting disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Hal itu disampaikan langsung oleh Arif Firmanto pada Sekolah Anggaran yang diselenggarakan oleh Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (Alarm) yang berlangsung di Aula Beppeda Sumenep.

Kepada media ini, pria yang akrab disapa Arif itu memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut, sebagai langkah penting dalam memperkuat partisipasi generasi muda dalam memahami kebijakan publik dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Kegiatan ini sebagai wadah strategis untuk mendukung partisipasi publik yang lebih luas dalam pengawasan kebijakan pemerintah,” katanya Senin (23/09/2024) kemaren.

Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa Bappeda Sumenep selalu terbuka terhadap inisiatif edukatif yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai kebijakan pemerintah.

“Siapa saja, baik dari ormas, LSM, aliansi, forum, atau organisasi lainnya, diperbolehkan menggunakan fasilitas kantor asalkan untuk tujuan yang membawa kebaikan bersama,” ungkapnya.

Selain itu, Arif memberikan pengakuan khusus kepada Alarm sebagai kelompok yang kritis namun tetap konstruktif dalam perannya sebagai pengawas pemerintah. Menurutnya, kritik yang membangun sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

“Kelompok Alarm ini berperan sebagai check and balances terhadap pemerintah. Kritik yang membangun harus kita fasilitasi,” tambahnya.

Kegiatan ini dianggap sebagai momentum penting dalam menghidupkan semangat generasi muda untuk terus mengkritisi dan memahami kebijakan publik. Inisiatif seperti Sekolah Anggaran ini diharapkan dapat menjadi katalisator dalam menciptakan pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel di masa depan.

“Dengan semangat kolaboratif dan keterbukaan, Sumenep berkomitmen untuk mendukung setiap langkah positif yang berfokus pada peningkatan kualitas kebijakan publik serta partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan,” pungkasnya.

Sebatas informasi tambahan, Sekolah Anggaran yang diselenggarakan oleh Alarm berlangsung selama tiga hari, dari 21 hingga 23 September 2024 dengan diikuti oleh mahasiswa, LSM, masyarakat sipil, serta wartawan.

Tidak hanya itu, para narasumber berpengaruh, seperti aktivis dari FITRA Jawa Timur turut hadir untuk membekali peserta dengan pengetahuan mendalam mengenai tata kelola anggaran.

Diskusi semakin hidup dengan kehadiran anggota DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath, dan aktivis kebijakan publik, Fauzi AS, yang berperan sebagai fasilitator.

Exit mobile version