Site icon Madurapers

Melihat Kembali Kehidupan dan Karya Agung Mikhail Bakunin

Mikhail Bakunin, sosok yang mengilhami gerakan anarkisme dengan pemikiran radikalnya, membangkitkan semangat perlawanan terhadap tirani, dan menyerukan untuk membebaskan manusia dari belenggu penindasan

Mikhail Bakunin, sosok yang mengilhami gerakan anarkisme dengan pemikiran radikalnya, membangkitkan semangat perlawanan terhadap tirani, dan menyerukan untuk membebaskan manusia dari belenggu penindasan (Dok. Madurapers, 2024).

Di balik tirai sejarah yang lembut mengalir, tersembunyi tokoh-tokoh besar yang mengukir jejak tak terhapuskan dalam medan pemikiran manusia. Di antara mereka, terdapat seorang filsuf, revolusioner, dan teoritikus politik yang kehadirannya menyulut api kebebasan dan mengubah pola pikir generasi-generasi yang akan datang.

Dialah Mikhail Bakunin, sosok yang mengilhami gerakan anarkisme dengan pemikiran radikalnya, membangkitkan semangat perlawanan terhadap tirani, dan menyerukan untuk membebaskan manusia dari belenggu penindasan.

Mikhail Bakunin lahir pada tanggal 30 Mei 1814 di Prechistenskoye, Rusia. Dari masa kecilnya, Bakunin telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap filsafat dan politik.

Dia belajar di Universitas Moskow dan kemudian bergabung dengan kelompok intelektual yang berpikiran maju di sana. Namun, puncak perjalanan intelektualnya dimulai ketika ia pergi ke Jerman dan bertemu dengan Hegel dan Marx.

Bakunin terkenal karena kritiknya terhadap negara dan kapitalisme. Pemikirannya yang revolusioner melahirkan konsep-konsep seperti “tanpa negara” dan “persatuan internasional para pekerja”. Dia menolak ide negara sebagai entitas yang harus dihapuskan untuk mencapai kebebasan sejati.

Menurutnya, negara adalah instrumen penindasan yang dikuasai oleh kelas borjuis, dan untuk membebaskan diri, rakyat harus menghancurkan negara dan menggantinya dengan federasi mandiri dari komunitas lokal yang berbasis pada prinsip-prinsip kebebasan dan kesetaraan.

Karya-karya Bakunin tidak hanya mencakup teori politik, tetapi juga menyoroti kondisi sosial yang mencekik masyarakat pada zamannya. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah “Diktatorisme Revolusioner”, di mana dia menguraikan strategi revolusioner yang radikal untuk menggulingkan pemerintah dan menggantinya dengan kekuasaan rakyat.

Selain itu, tulisannya yang lain seperti “Federalisme, Sosialisme, dan Anti-Theologisme” dan “Negara dan Anarki” terus menginspirasi gerakan-gerakan anarkis di seluruh dunia.

Pengaruh Bakunin meluas jauh melampaui zamannya. Dia menjadi salah satu pemimpin intelektual dalam gerakan anarkis internasional dan memainkan peran kunci dalam pembentukan Pertemuan Pertama Internasional, yang juga dikenal sebagai Asosiasi Internasional Pekerja.

Ide-idenya tentang solidaritas internasional pekerja dan perlawanan terhadap kapitalisme dan negara terus mempengaruhi gerakan radikal (termasuk gerakan anarkisme) hingga hari ini.

Di Rusia, Bakunin menjadi simbol perlawanan terhadap rezim tsar yang otoriter. Meskipun dipenjara dan diasingkan beberapa kali, semangatnya untuk memperjuangkan kebebasan tetap berkobar. Pengaruhnya dalam gerakan revolusioner di Eropa juga tidak bisa diabaikan.

Para pengikutnya, seperti Emma Goldman dan Peter Kropotkin, meneruskan warisan pemikirannya (Mikhail Bakunin) dan menginspirasi gerakan-gerakan perlawanan di seluruh dunia.

Meskipun Mikhail Bakunin telah meninggalkan dunia fisik pada tahun 1876, warisannya tetap hidup dan berdenyut dalam gerakan-gerakan perlawanan modern. Pemikirannya yang radikal, karyanya yang inspiratif, dan semangatnya yang tak kenal lelah untuk kebebasan, terus mengilhami dan memotivasi orang-orang yang haus akan perubahan.

Dalam dunia yang terus berjuang melawan ketidakadilan dan penindasan, suaranya meneguhkan keyakinan bahwa melalui solidaritas dan perlawanan, manusia bisa mencapai kebebasan sejati. Sebuah peringatan abadi bagi pembebasan manusia, dari seorang pemikir yang melampaui zamannya: Mikhail Bakunin.

Exit mobile version