Filsuf Yunani kuno Leucippus, yang hidup sekitar abad ke-5 SM, telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah pemikiran manusia. Meskipun sedikit yang diketahui tentang kehidupannya secara langsung, namun warisannya dalam bidang filsafat telah menjadi landasan bagi banyak pemikir dan ilmuwan di masa depan.
Tentang kehidupan pribadi Leucippus, sedikit yang dapat diketahui. Dia diyakini lahir di Miletus, kota yang juga menjadi tempat kelahiran Thales, salah satu filsuf Presokratik terkemuka. Namun, banyak dari catatan tentangnya telah hilang atau diperdebatkan. Meskipun begitu, pengaruhnya dalam filsafat kuno tidak dapat dipandang enteng.
Leucippus dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan atomisme, sebuah teori tentang struktur dasar alam semesta. Menurut pandangannya, alam semesta terdiri dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi yang disebut “atomos,” yang berarti “tidak dapat dibelah” dalam bahasa Yunani. Konsep ini merupakan tonggak penting dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran manusia.