Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengajak kolaborasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) agar dapat mempercepat capaian tujuan SDGs desa, Rabu (9/2/2022).
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar, sebagaimana diberitakan di laman website Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), mengajak mahasiswa berkolaborasi dalam percepatan pembangunan desa di seluruh Indonesia.
Dengan kegiatan KKN tematik, mahasiswa dapat ambil bagian dalam percepatan pencapaian 18 tujuan SGDs Desa, Senin, 7 Februari 2022.
Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, menjelaskan melalui KKN tematik Membangun Desa UNUSIA, mahasiswa dapat mengambil bagian dalam percepatan pencapaian tujuan SDGs Desa.
Penjelasan ini disapaikan oleh Gus Halim saat memberikan sambutan dalam acara pembekalan mahasiswa KKN Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), bertajuk “Membangun Desa” untuk angkatan 2018 yang digelar secara daring di Jakarta, Senin, 7 Februari 2022.
Gus Halim menyampaikan, agar peserta KKN yang sebentar lagi akan terjun ke desa dapat berkomunikasi kemudian bersinergi dan berkolaborasi dengan pendamping desa.
Gus Halim menegaskan, “Kita sudah sampaikan kepada pendamping desa di seluruh Indonesia untuk memberikan ruang yang cukup bagi siapapun yang memiliki komitmen untuk membangun desa termasuk mahasiswa KKN untuk didampingi.”
Gus Halim juga menjelaskan, bahwa sejak awal 2021 desa telah melakukan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa. Melalui data tersebut, peserta KKN akan mudah mengidentifikasi persoalan-persoalan yang sedang dihadapi warga desa setempat.
Dengan begitu, peserta KKN dapat menjadi bagian dari pemecahan masalah tersebut dengan berkolaborasi dengan warga dan perangkat pemerintah desa.
Karena itu tutur Gus Halim, agar kolaborasi mahasiswa KKN dengan pendamping desa, perangkat desa maupun dengan warga desa dapat menghasilkan analisa peta persoalan desa berbasis SDGs Desa.
Sehingga ada kesinambungan antara masalah yang riil dialami warga desa dengan pemanfaatan dana desa. “Nanti pada saat sudah sampai di desa, mulai dari mendalami pendataan berbasis SDGs Desa, disitu akan kelihatan masalahnya,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UNUSIA, Juri Ardiantoro, M.Si., Ph.D., menegaskan bahwa UNUSIA siap membangun kolaborasi untuk percepatan pembangunan desa.
Menurutnya, meski durasi KKN sangat singkat dan sumber dayanya terbatas, UNUSIA akan berusaha maksimal dengan mewujudkan desa binaan, sehingga UNUSIA benar-benar memberikan manfaat untuk desa.
Pada kegiatan itu, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, mengucapkan terima kasih kepada Mendes PDTT yang telah memberikan dukungan pada program KKN UNUSIA. Hal ini karena desa adalah ujung tombak pembangunan Indonesia.