Site icon Madurapers

Mengenal Keutamaan Lailatul Qadar dan Cara Meraihnya

Ilustrasi umat Islam berdoa di Lailatul Qadar, dalam bulan suci Ramadan

Ilustrasi umat Islam berdoa di Lailatul Qadar, dalam bulan suci Ramadan (Dok. Madurapers, 2025).

MojokertoLailatul Qadar merupakan malam istimewa yang dianugerahkan Allah S.W.T., kepada umat Nabi Muhammad s.a.w. Malam ini lebih baik daripada seribu bulan, sehingga ibadah pada malam ini memiliki nilai yang sangat besar.

Ketua Komisi Dakwah & Pengembangan Masyarakat MUI Kabupaten Mojokerto, K.H. Nur Rohmad, menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an. Prosesnya terjadi dalam dua tahap, yaitu dari Lauh Mahfuz ke langit dunia dan secara bertahap kepada Nabi Muhammad s.a.w., selama 23 tahun.

Selain itu, Lailatul Qadar juga dikenal sebagai malam yang penuh keberkahan. Allah S.W.T., menurunkan banyak rahmat kepada hamba-hamba-Nya yang beribadah pada malam tersebut.

Keutamaan atau keistimewaan lainnya, pada malam ini, Allah S.W.T., memberitahukan kepada para malaikat mengenai segala ketetapan bagi manusia dalam satu tahun ke depan. Hal ini mencakup rezeki, umur, dan peristiwa besar lainnya.

Lailatul Qadar juga merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Artinya, satu malam ibadah di dalamnya lebih utama dibandingkan ibadah selama 83 tahun lebih.

Pada malam itu, para malaikat turun ke bumi untuk memberikan salam dan doa kepada orang-orang yang beribadah. Malaikat Jibril turut serta dalam rombongan malaikat yang menyebarkan keberkahan.

Keutamaan terakhir adalah Lailatul Qadar sebagai malam keselamatan. Pada malam ini, setan tidak dapat mengganggu orang-orang yang beribadah dengan khusyuk.

Mengenai waktu terjadinya, K.H. Nur Rohmad menuturkan bahwa Lailatul Qadar terjadi di bulan Ramadhan. Kemungkinan besar berada pada sepuluh malam terakhir, terutama malam-malam ganjil.

Beberapa ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21 atau ke-23 Ramadhan. Namun, banyak yang meyakini malam ke-27 sebagai malam yang paling besar kemungkinannya.

Allah S.W.T., merahasiakan waktu pasti Lailatul Qadar agar umat Islam senantiasa beribadah sepanjang bulan Ramadhan. Hikmahnya adalah agar tidak hanya beribadah di satu malam saja.

Terdapat beberapa tanda yang menunjukkan datangnya Lailatul Qadar. Salah satunya adalah cahaya yang tampak berbeda dari biasanya, baik di langit maupun di sekitar lingkungan.

Tanda lainnya adalah matahari terbit dengan cahaya redup tanpa sinar yang menyilaukan. Hal ini disebabkan oleh keberkahan malam sebelumnya.

Sebagian orang dapat melihat tanda-tanda Lailatul Qadar dalam mimpi. Namun, ada pula yang menyaksikannya langsung dalam keadaan sadar.

Meski tidak melihat tanda-tanda tersebut, seseorang tetap bisa mendapatkan keutamaan jika ia beribadah dengan sungguh-sungguh. Keberkahan Lailatul Qadar tidak terbatas pada mereka yang melihat tanda-tandanya.

Bagi yang ingin meraih keberkahan malam ini, K.H. Nur Rohmad menyarankan untuk memperbanyak ibadah. Ibadah yang dianjurkan meliputi shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Doa yang sangat dianjurkan adalah permohonan ampun kepada Allah S.W.T. Rasulullah mengajarkan doa khusus kepada Sayyidah Aisyah untuk dibaca pada malam Lailatul Qadar.

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk memohon kebaikan di dunia dan akhirat. Doa ini mencerminkan harapan untuk mendapatkan kebahagiaan di kehidupan sekarang dan di akhirat kelak.

Rasulullah s.a.w., bersabda bahwa siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan iman dan niat yang tulus, maka dosanya akan diampuni. Ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk tidak menyia-nyiakan malam tersebut.

Dengan memahami keutamaan Lailatul Qadar, diharapkan umat Islam dapat lebih bersemangat dalam mencari malam tersebut. Kesungguhan dalam beribadah menjadi kunci utama untuk meraih keberkahannya.

Semoga kita semua diberi kesempatan untuk bertemu dengan Lailatul Qadar tahun ini. Dengan tekad dan niat yang kuat, kita dapat memaksimalkan ibadah agar mendapatkan ampunan dan keberkahan dari Allah S.W.T.

Exit mobile version