Site icon Madurapers

Menko Airlangga Dorong Iklim Investasi dan Percepatan IEU-CEPA untuk Dukung Target Pertumbuhan 8 Persen

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menerima kunjungan Delegasi European Union - ASEAN Business Council (EU-ABC) di Jakarta, Rabu (05/02/2025)

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menerima kunjungan Delegasi European Union - ASEAN Business Council (EU-ABC) di Jakarta, Rabu (05/02/2025) (Sumber Foto: Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, 2025).

Jakarta – Pemerintah Indonesia terus berupaya mengoptimalkan kerja sama strategis guna mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Dalam rangka mendukung hal tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima kunjungan Delegasi European Union – ASEAN Business Council (EU-ABC) di Jakarta, Rabu (5/2). Pertemuan ini membahas kebijakan ekonomi Indonesia tahun 2025 serta iklim investasi bagi pelaku usaha dari Uni Eropa.

Dalam pertemuan ini, berbagai isu strategis turut dibahas, termasuk aksesi Indonesia pada OECD, kebijakan ekspor dan impor, tingkat komponen dalam negeri (TKDN), sektor kesehatan dan farmasi, peningkatan daya saing ekonomi, ekonomi digital, serta ketertelusuran rantai pasok dan industri lokal.

Ketua Delegasi EU-ABC, Jens Rübbert, menyampaikan optimisme terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang dinilai memiliki visi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami melihat komitmen kuat dari Pemerintah Indonesia dalam menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif. Ini menjadi harapan bersama bagi para investor untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia,” ujar Jens Rübbert.

Optimisme tersebut semakin diperkuat dengan tingginya partisipasi dalam pertemuan ini. Sebanyak 130 delegasi hadir ke Indonesia, dengan 50 di antaranya mewakili 49 organisasi bisnis terkemuka dari Eropa. Kehadiran ini merupakan yang terbesar dalam satu dekade terakhir, mencerminkan kepercayaan komunitas bisnis Eropa terhadap Indonesia sebagai mitra ekonomi strategis.

Menko Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Indonesia terus berupaya menarik investasi baru dan meningkatkan iklim investasi guna menjaga stabilitas makroekonomi yang kuat. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,03 persen (ctc), yang menunjukkan fundamental ekonomi yang solid di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, berbagai paket kebijakan ekonomi strategis telah diluncurkan untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional. Salah satu fokus utama adalah menciptakan lingkungan investasi yang kondusif, terutama di kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri.

“Proses perizinan dan fasilitas yang diperlukan telah tersedia, sehingga para pelaku usaha dapat segera menetap dan berkembang. Selain Tax Holiday dan Tax Allowance, fasilitas fiskal lainnya seperti super deduction tax hingga 300 persen juga tersedia untuk kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pangan, farmasi, kosmetik, alat kesehatan, dan lainnya,” jelas Menko Airlangga.

Delegasi EU-ABC mengapresiasi peran strategis Indonesia dalam perekonomian global serta semakin baiknya iklim investasi di Tanah Air. Mereka juga menegaskan dukungan terhadap percepatan penyelesaian Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang telah dibahas selama sembilan tahun.

Perundingan ini diharapkan dapat rampung pada kuartal pertama 2025, guna meningkatkan kerja sama perdagangan, investasi, dan industri antara Indonesia dan Uni Eropa.

“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan IEU-CEPA pada kuartal pertama tahun ini,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Prambudi, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon, serta perwakilan pelaku bisnis Eropa seperti Airbus, BASF, Bosch, Philip Morris International, The Coca-Cola Company, dan sejumlah investor lainnya.

Pemerintah berharap bahwa kerja sama dengan Uni Eropa ini akan semakin mempercepat laju investasi dan mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional.

Exit mobile version