Indonesia Tegas Menolak Wacana Relokasi 2 Juta Warga Gaza, Hidayat Nur Wahid Apresiasi Sikap Pemerintah

Hidayat Nur Wahid (HNW), Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Hidayat Nur Wahid (HNW), Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) (Sumber Foto: MPR RI, 2025).

Jakarta – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, MA., memberikan apresiasi atas sikap tegas pemerintah Indonesia yang menolak wacana relokasi dua juta warga Gaza, Palestina, ke Indonesia, Rabu (22/01/2025).

Usulan ini dikabarkan datang dari tim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan dalih membangun kembali Gaza.

“Relokasi ini justru menjauhkan kemerdekaan Palestina dan berpotensi memperkuat agenda penjajahan Israel. Ini tak lebih dari kedok pengusiran rakyat Palestina dari tanah air mereka,” ujar Hidayat dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (21/01/2025).

Ia menambahkan bahwa pemerintah Indonesia telah mengambil langkah tepat dengan menolak wacana tersebut untuk mencegahnya berkembang lebih jauh.

Menurut Hidayat Nur Wahid, proposal seperti ini tidak sejalan dengan upaya perdamaian dan gencatan senjata yang telah disepakati.

“Semua pihak, termasuk AS sebagai mediator, seharusnya fokus memastikan implementasi gencatan senjata dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan konsistensi. Jika Israel terus melanggar kesepakatan, maka harus ada sanksi berat, termasuk pencabutan keanggotaan mereka dari lembaga internasional seperti PBB,” tegasnya.

Hidayat Nur Wahid (HNW) juga menyoroti rekam jejak buruk Israel dalam menghormati perjanjian damai.

Ia mencontohkan pelanggaran gencatan senjata dengan Lebanon serta serangan yang tetap terjadi di Gaza meski ada perjanjian dengan Hamas.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya untuk menjaga hubungan erat Indonesia dengan Palestina.

“Kita telah memberikan banyak beasiswa bagi anak-anak Palestina untuk belajar di Indonesia. Mereka diharapkan dapat kembali dan membangun tanah air mereka setelah menyelesaikan pendidikan,” ujar Hidayat.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca