Jakarta – Selama bulan Fabruari-Agustus 2021 ternyata pengangguran di Indonesia naik. Dalam berita resmi statistiknya Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI, 2021) memaparkan bahwa per bulan Agustus 2021 pengangguran di Indonesia naik sebanyak 350 ribu orang.
Di bulan Februari 2021 pengangguran sebanyak 8,75 juta orang dan pada bulan Agustus 2021 meningkat menjadi 9,10 juta orang. Jadi, pada bulan Februari-Agustus 2021 ada peningkatan pengangguran sebesar 4,07%.
Pada bulan Agustus 2021 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,49%. Hal ini berarti bahwa pada bulan Agustus 2021 dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar 6 (enam) orang penganggur.
Pada bulan Agustus 2021 terdapat kenaikan TPT sebesar 0,23% dibandingkan dengan bulan Fabruari 2021. Di bulan Februari 2021 TPT sebesar 6,26% dan bulan Agustus 2021 meningkat menjadi 6,49%.
Karakteristik TPT bulan Agustus 2021, menurut jenis kelaminnya, TPT laki-laki turun -0,07% dan perempuan (wanita) naik 0,70%. Dari sisi tempat tinggalnya, TPT perkotaan naik 0,32% dan pedesaan naik 0,06%.
Dari sisi kelompok umur, TPT kelompok umur muda (umur 15-24 tahun) naik 1,52%, kelompok umur dewasa (umur 25-59 tahun) naik 0,11%, dan kelompok umur tua (umur 60 ke atas) naik 1,44%.
Berdasarkan jenjang pendidikannya, TPT kategori pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah, Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) naik dan terbesar pendidikan SMP yang mencapai 0,58%.
Pada kategori pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Diploma I/II/III, dan perguruan tinggi mengalami penurunan TPT dengan penurunan TPT terbesar adalah pendidikan perguruan tinggi yang mencapai 0,99%.
Pangangguran ini juga dikarenakan faktor pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Di bulan Fabruari 2021 pengangguran karena Covid-19 sebanyak 1,62 juta orang dan bulan Agustus 2021 meningkat menjadi 1,82 juta orang.
Jadi, selama Februari-Agustus 2021 ada kenaikan pengangguran karena pandemi Covid-19 sebanyak 200 ribu orang atau 12,19%.
Daerah yang paling tinggi tingkat kenaikan TPT adalah Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan tertinggi penurunan TPT adalah Nusa Tenggara Barat (NTB). Kenaikan TPT Provinsi Jabar sebesar 0,90% dan penurunan TPT Provinsi NTB sebesar -0,96%.