Bangkalan – Dugaan kuat penggelembungan anggaran di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, terkait anggaran pengadaan Generator Set (Genset) kapasitas 40KVA dengan pagu proyek senilai Rp199.650.000 menjadi sorotan publik, Senin (27/01/2025).
Diketahui, harga tertinggi Genst 40KVA umumnya sekitar Rp100. 000.000. Namun, berbeda di Puskesmas Geger menganggarkan hampir Rp200 juta. Lalu, dugaan “mark-up” anggaran pengadaan barang berupa Genset di Puskesmas Geger semangkin menguat.
Berdasarkan hasil investigasi dilapangan, awak media berhasil mendapatkan informasi valid dari Kepala Puskesmas Gegger, Ajrul tentang pengadaan tersebut. Ajrul mengaku bahwa, proyek pengadaan Genset kapasitas 40KVA dengan pagu anggaran sebesar Rp199.650.000. “Benar, pagu anggaran untuk pengadaan genset adalah Rp199.650.000,” kata Ajrul, dikutip dari laman krusial.online, Senin (27/01/2025).
Ironisnya, Kepala Puskesmas Gegger Ajrun, belum memberikan penjelasan rinci mengenai proses pengadaan dan mekanisme penentuan nilai pagu. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar, terutama mengingat perbedaan harga yang signifikan dibandingkan dengan harga pasaran.
Dalam investigasi mendalam, ditemukan bahwa harga pasar genset kapasitas 40KVA, termasuk produk berkualitas tinggi, berkisar antara Rp80.000.000 hingga Rp100.000.000. Perbedaan hampir dua kali lipat. Hal ini memicu dugaan ada penggelembungan anggaran ratusan juta, bahkan potensi praktik korupsi dalam pengadaannya.
Disisi lain, Ajrul Muslihin mengakatan, bahwa pengadaan anggaran Generator Set (Genset) senilai Rp199.50.000 tersebut tidak semata-mata untuk anggaran 1 (satu) unit Genset saja, melainkan untul kebutuhan lainnya.
Kebutuhan lainnya, seperti, Sistem Informasi Perizinan Tepadu (SIPT), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hingga tempat rumah Genset, dan lain-lain. Itu juga bagian dari anggaran senilai Rp199.650.000.
“Kalau temen-temen mengira anggaran itu hanya diperuntukkan untuk Genset saja. Tidak hanya itu mas, anggaran itu untuk keseluruhan. Seperti, SIPT, PPN, tempat rumah Gensetnya, dan kebutuhan lainnya,” terang Ajrul, saat dimintai keterangan awak media Madurapers melalui telepon WhatsApp, Senin (27/01/2025) pukul 08.48 WIB.
“Kami menerima hidup di tempat saja mas, seluruh biayanya kami ambilkan dari anggaran itu semua. Jadi tidak hanya fokus pada pembelian Gensetnya saja,” pungkasnya.