Site icon Madurapers

Pernyataan Lima BUMD Bangkalan Sehat, Pakar Linguistik Nilai Logikanya Reduktif

Wahyudi, Pakar Linguistik alumni UNS, adalah dosen di UNIBA Madura

Wahyudi, Pakar Linguistik alumni UNS, adalah dosen di UNIBA Madura (Dok. Madurapers, 2025).

Bangkalan – Bambang Budi Mustika, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (SETDA) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, menyatakan di Madurapers pada Jumat (24/01/2025), bahwa BUMD di Bangkalan sehat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Namun, klaim ini, kata Pakar Linguistik dari UNIBA Madura, Wahyudi, perlu dianalisis lebih lanjut dari segi logika dan kelengkapan data untuk menilai kebenarannya.

Logika dan kelengkapan datanya yang perlu dinilai, kata Wahyudi, alumni Magister Linguistik UNS ini, pertama, kesesuaian klaim dengan bukti.

Bambang menyebutkan lima BUMD di Bangkalan dan menyoroti secara khusus kinerja PT Sumber Daya Bangkalan (PTSDB). Beberapa poin kunci yang dikemukakan:

  1. Kontribusi PTSDB terhadap PAD: Disebutkan bahwa PTSDB menyumbang Rp1,3 miliar pada PAD 2024, dengan aset total mencapai Rp78 miliar.
  2. Peningkatan kinerja: Bambang mengklaim bahwa PTSDB mulai menunjukkan perkembangan positif sejak akhir 2023 setelah mengalami kerugian pada periode 2021–2023.
  3. Penyertaan modal: Modal awal Rp19 miliar telah dikembalikan melalui kontribusi total Rp26 miliar sejak pemberian penyertaan modal ke BUMD tersebut.

Namun, klaim ini menurut analisis Wahyudi bersifat reduktif karena hanya berfokus pada satu BUMD (PTSDB), sementara empat BUMD lainnya tidak dijelaskan secara rinci. Pernyataan Bambang ini, kata Wahyudi, seolah mengabaikan isu-isu yang mungkin dihadapi oleh BUMD lainnya.

Kedua, kelemahan dalam logika argumentasi. Beberapa kelemahan logika, kata Wahyudi, dapat ditemukan dalam pernyataannya:

  1. Generalisasi tidak berdasar: Mengklaim bahwa semua BUMD sehat tanpa memberikan data rinci tentang kinerja masing-masing BUMD adalah bentuk generalisasi yang lemah.
  2. Data tidak lengkap: Hanya PTSDB yang disebutkan dengan detail mengenai kontribusi, aset, dan penyertaan modal. Sementara itu, empat BUMD lainnya hanya disebutkan tanpa penjelasan lebih lanjut, sehingga sulit menilai validitas klaim bahwa semua BUMD sehat.
  3. Reduksi informasi: Menggunakan kinerja positif satu BUMD (PTSDB) sebagai dasar untuk menyimpulkan kinerja keseluruhan lima BUMD adalah argumen yang tidak valid secara logika.

Ketiga, konteks publik dan kritik. Kritik publik terhadap BUMD di Bangkalan terkait dugaan korupsi dan kontribusi PAD yang kecil menimbulkan pertanyaan yang tidak terjawab dalam pernyataan Bambang, antara lain:

  1. Apakah ada audit independen yang membuktikan kesehatan semua BUMD?
  2. Bagaimana kinerja empat BUMD lainnya dibandingkan dengan PTSDB?
  3. Apakah kontribusi PAD dari lima BUMD tersebut memadai dibandingkan dengan potensi pendapatan yang seharusnya?

Keempat, prinsip ilmiah dan validitas klaim. Menurut prinsip ilmiah, jelas Wahyudi, suatu klaim hanya dapat dianggap benar jika didukung oleh data yang lengkap dan relevan. Pernyataan Bambang tidak memenuhi kriteria ini karena:

  1. Tidak ada pembuktian kuantitatif yang menyeluruh terkait kinerja lima BUMD.
  2. Penjelasan lebih terfokus pada narasi normatif (“sehat” dan “berkontribusi”) tanpa pembandingan atau indikator kinerja spesifik seperti ROI, efisiensi operasional, atau tren laba-rugi.

Dengan demikian disimpulkan oleh Wahyudi, bahwa pernyataan Bambang Budi Mustika, Asisten Perekonomian dan Pembangunan SETDA Pemkab Bangkalan, mengenai kesehatan lima BUMD di Kabupaten Bangkalan tidak sepenuhnya dapat dianggap benar berdasarkan analisis logika dan data.

Argumentasinya, karena klaim tersebut bersifat reduktif, hanya berfokus pada PTSDB, dan mengabaikan penjelasan detail tentang kinerja empat BUMD lainnya.

Agar validitas klaim dapat diverifikasi, saran Wahyudi, diperlukan data yang lebih lengkap dan terperinci, termasuk laporan keuangan, audit independen, dan analisis komparatif kinerja seluruh BUMD. Tanpa data tersebut, pernyataan ini lebih tepat dianggap sebagai opini yang belum teruji kebenarannya.

Exit mobile version