Sumenep – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Pemuda Peduli Sumenep (PPS) di Kantor Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, salah satunya menuntut pihak kecamatan untuk mengganti sapi warga setempat yang hilang.
Namun sayang, tuntutan yang dinilai menjadi harapan besar bagi masyarakat ini, ternyata dianggap sepihak oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Batang-batang, Sumenep, Achmad Rusdi.
“Kalau soal mengganti hal itu (sapi warga yang hilang, red.) menurut saya tidak wajar jika meminta ganti ke sini. Hal ini adalah perlakuan yang sepihak,” katanya, Kamis (19/08/2021).
Menurut dia, hilangnya sapi milik warga Kecamatan Batang-batang itu hanya sekadar kebetulan saja. Artinya, Rusdi menilai bahwa hilangnya sapi tersebut tidak ada kaitannya dengan perkataan yang sempat diutarakan oleh Camat di dalam video berdurasi 30 detik yang masih ramai menjadi pembicaraan masyarakat hingga saat ini.
“Kalau bagi saya masalah kehilangan sapi itu hanya secara kebetulan saja, karena di Batang-batang bukan hanya sekarang kehilangan sapi. Bahkan sejak pasca Pilkades sudah sering kehilangan sapi, tidak hanya sekarang,” dalihnya.
Lain dari pada itu, perihal tuntutan pemecatan secara tidak terhormat kepada Camat Batang-batang, Rusdi selaku Sekcam mengaku tidak memiliki wewenang. Namun dirinya juga mengungkapkan bahwa sejak kemarin lusa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah melakukan pemanggilan kepada Camat.
“Saya tidak punya kewenangan, ini adalah kewenangan Bupati dan Inspektorat. Semua yang terjadi telah ditangani Bupati, bahkan BKPSDM juga sudah memanggilnya. Jadi kami hanya sebatas memberikan penjelasan,” imbuhnya.
“Mulai kemarin lusa sudah dipanggil, sekarang ada di Sekda dan Bupati. Jadi hal ini sudah di tangan Pemerintah Kabupaten,” terangnya.
Terpisah, setelah aksi unjuk rasa selesai dilangsungkan, sejumlah massa aksi mendesak Sekcam Batang-batang, Achmad Rusdi untuk menandatangani surat tuntutan yang salah satunya berisi tentang pemecatan secara tidak terhormat kepada Camat.
Akan tetapi pihaknya tidak berkenan sehingga cekcokpun tidak dapat dielakkan antara Sekcam Batang-batang dengan beberapa massa aksi.
“Itu maksa saya untuk tanda tangan, sementara saya tidak punya kewenangan apapun,” pungkasnya.