Sumenep – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur, Komisariat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) menggelar peringatan hari ulang tahun (HUT) ke 76, kemerdekaan Republik Indonesia (RI) berbentuk refleksi, pada Senin (16/08/2021).
Acara yang bertempat di Komisariat PMII STKIP PGRI Sumenep itu, berlangsung dengan beberapa rangkaian acara, diantaranya diskusi publik kemerdekaan bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Juhari. Kedua, ngobrol pintar (ngopi) bareng Majlis Pembina Komisariat (Mabinkom) PMII STKIP PGRI Sumenep, Satnawi dan Kharil Anwar.
Selanjutnya, istigasah yang dipimpin oleh Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Sumenep, Abd. Wasid. Beberapa rangkaian acara tersebut dimulai dari pukul 09.00 WIB pagi hari, hingga pukul 17.00 WIB sore hari.
Belum selesai di siang hari, refleksi kemerdekaan ini dilanjutkan hingga malam, dengan beberapa rangkaian acara pula, diantaranya mimbar pergerakan yang berisi penampilan kader PMII Komisariat STKIP PGRI Sumenep, dan nonton bareng (Nobar) film Sang Kiai.
Setelah itu, dilanjutkan dengan renungan malam bersama pengurus PMII Cabang Sumenep, Nur Muhammad. Berlangsungnya acara di waktu malam ini, dimulai dari pukul 19.00 WIB dan berakhir pada pukul 01.00 WIB.
Sehubungan akan hal itu, Ketua Komisariat PMII STKIP PGRI Sumenep, Moh Rusdi mengungkapkan, tujuan dari acara ini adalah untuk menjadi media perenungan bagi kader PMII, supaya paham akan tanggung jawab dirinya sebagai generasi bangsa.
“Refleksi kemerdekaan ini bertujuan agar kader PMII STKIP PGRI Sumenep, dapat merenungkan peranannya saat ini yang sudah tidak lagi harus berperang pakai senjata, akan tetapi memakai ilmu pengetahuan,” ungkap Rusdi, Selasa (17/08/2021).
Menurutnya, PMII sebagai organisasi kemahasiswaan tidak hanya sekadar menjadi wadah perkumpulan. Akan tetapi tempat berproses untuk mencetak generasi bangsa yang visioner dan menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme.
“Tentunya PMII bukan hanya tempat berkumpul saja, akan tetapi tempat berproses. Sehingga nantinya mampu menjadikan kader visioner yang selalu berpikir tentang bangsanya. Jadi nasionalisme adalah poin terpenting,” jelasnya.
Perihal acara yang berlangsung di tengah masa pandemi Covid-19, Rusdi mengatakan bahwa konsepnya diatur secara tatap muka dan online. Peserta yang mengikuti secara tatap muka, dibatasi maksimal 30 kader. Selebihnya, diperkenankan untuk mengikuti secara online, melalui life streaming di akun Instagram Pengurus Komisariat (PK) PMII STKIP PGRI Sumenep.
“Karena sekarang masih pandemi Covid-19, maka untuk yang tatap muka kita batasi 30 kader saja, selebihnya ikut di Instagram. Tentunya prokes juga kita perhatikan secara ketat,” pungkasnya.