Site icon Madurapers

Solusi atas Pelawa Mendapatkan Hidayah

Orang berdoa untuk mendapatkan Hidayah dari Allah S.W.T.

Orang berdoa untuk mendapatkan Hidayah dari Allah S.W.T.

Bangkalan – Hidayah merupakan bimbingan/petunjuk dari Allah S.W.T., kepada manusia dalam menjalani hidup di dunia. Hidayah ini merupakan faktor penyebab utama keselamatan manusia di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang mendapatkannya, maka ia termasuk orang yang beruntung.

Allah S.W.T., berfirman: “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.” (QS Al A’raaf: 178)

Namun demikian, tidak semua manusia mendapatkan hidayah dari Allah S.W.T. Ada tiga pelawa (rintangan) manusia mendapatkan hidayah. Ketiga pelawa hidayah tersebut adalah: (1) berbuat dzalim, (2) berbuat maksiat, dan (3) berbuat khianat.

Ketiga hal tersebut menjadi pelawa manusia mendapatkan hidayah Allah S.W.T. Hal ini ditegaskan dalam Al Qur’an surat al Baqarah ayat ke-258, surat Al Maa‘idah ayat ke-108, dan surat Yusuf ayat ke-52, yang menyebutkan bahwa Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim, fasik, dan berhianat.

Kedzaliman ini bisa terhadap dirinya sendiri, jiwanya, orang lain, dan yang paling buruk adalah berbuat syirik. Allah S.W.T., berfirman: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (QS Al An‘aam: 82)

Maksiat merupakan bentuk penyimpangan dari ketaatan kepada Allah S.W.T. Orang yang berbuat demikian bisa fasik dan munafik. Allah S.W.T., berfirman: “ … Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (QS Ash Shaff: 5)

Pengkhianatan yang dimaksud adalah perbuatan khianat kepada Allah S.W.T., Rasulullah s.a.w., dan amanat. Bentuknya bisa berupa perkataan dan perbuatan yang mengkhianati Allah S.W.T., Rasulullah s.a.w., dan amanat.

Perbuatan tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an, dimana Allah S.W.T., berfirman: “ … janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS Al Anfaal: 27)

Lalu, bagaimana mengatasi pelawa mendapatkan hidayah tersebut? Menurut penjelasan salah satu hadits qudsi solusinya adalah berdoa. Dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Dzar. Rasullah s.a.w., bersabda, Allah S.W.T., berfirman: “Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali mereka yang Aku berikan hidayah, karena itu mintalah hidayah itu niscaya Aku akan memberikannya kepada kalian … .” (HR. Tirmidzi).

Sinergis dengan hal tersebut, Al Hafizh Ibnu Rajab al-Hambali menjelaskan cara untuk mendapatkan hidayah tersebut adalah: pertama, beriman kepada Allah S.W.T. Kedua, mentadabburi Al Qur’an. Ketiga, berpegang teguh kepada agama Allah S.W.T.

Keempat, mengikuti Rasulullah s.a.w. Kelima, bertaubat kepada Allah S.W.T. Keenam, bersungguh-sungguh mendapatkan hidayah Allah S.W.T. Ketujuh, mendirikan shalat. Kedelapan, membaca dan meneladani perjalanan hidup nabi dan orang-orang shaleh.

Kesembilan, berdoa meminta hidaya kepada Allah S.W.T. Kesepuluh, percaya bahwa hanyalah Allah S.W.T., yang dapat memberikan hidayah kepada manusia (Suhemi, 2019).

Exit mobile version