Site icon Madurapers

Tarawih di Bulan Ramadhan: Panduan dan Pemahaman Menurut Ulama

Foto ilustrasi umat Muslim lagi Shalat Tarawih di bulan Ramadhan berjamaah di masjid

Foto ilustrasi umat Muslim lagi Shalat Tarawih di bulan Ramadhan berjamaah di masjid (Dok. Madurapers, 2024).

Bangkalan – Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menyambut bulan suci Ramadhan dengan sukacita dan kesyukuran. Ramadhan adalah bulan di mana umat Islam berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, menahan diri dari makan, minum, serta tindakan-tindakan tertentu sebagai bentuk pengabdian kepada Allah S.W.T. Namun, selain puasa wajib, terdapat juga ibadah-ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadhan, salah satunya adalah Shalat Tarawih.

Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan di bulan Ramadhan setelah shalat Isya. Shalat Tarawih memiliki keistimewaan tersendiri di mata umat Islam, karena dilaksanakan secara berjamaah di masjid-masjid atau tempat-tempat ibadah lainnya. Dalam pelaksanaannya, umat Muslim berdiri untuk melaksanakan rangkaian shalat sunnah ini, yang biasanya terdiri dari beberapa rakaat.

Menurut ulama, pelaksanaan Tarawih memiliki dasar yang kuat dalam sunnah Rasulullah S.A.W. Nabi Muhammad s.a.w., sendiri pernah melaksanakan Tarawih di masjid, meskipun tidak selalu secara berjamaah.

Keutamaan Tarawih juga ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, di mana Nabi Muhammad s.a.w., bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian melanjutkan puasanya dengan shalat enam rakaat setelah shalat Maghrib, dan tidak berkata kecuali yang baik-baik, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa Tarawih adalah ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan. Namun, ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang jumlah rakaat yang seharusnya dilakukan dalam Tarawih. Sebagian ulama berpendapat bahwa Tarawih seharusnya terdiri dari 20 rakaat, mengikuti tuntunan yang dilakukan oleh Umar bin Khattab, sahabat Nabi dan khalifah kedua Islam.

Namun, ada juga pendapat lain yang mengizinkan jumlah rakaat Tarawih lebih sedikit, seperti 8 rakaat, mengikuti tuntunan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad s.a.w., sendiri. Meskipun demikian, perbedaan pendapat ini tidak menjadikan satu amalan lebih baik dari yang lain, karena inti dari shalat Tarawih adalah menjaga kualitas ibadah dan konsistensi dalam melaksanakannya.

Selain itu, ulama juga menegaskan bahwa Tarawih bukanlah ibadah shalat yang wajib dilakukan. Meskipun sangat dianjurkan, seseorang tidak akan berdosa jika tidak melaksanakan Tarawih. Namun demikian, Tarawih memiliki keutamaan dan pahala yang besar bagi yang melakukannya dengan ikhlas dan konsisten.

Dalam melaksanakan Tarawih, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ibadah ini menjadi lebih bermakna dan diterima di sisi Allah S.W.T. Pertama, adalah menjaga khusyu’ dan khushu’ dalam melaksanakan shalat, dengan memperhatikan gerakan, bacaan, dan doa-doa yang dibaca. Kedua, adalah menjaga kebersihan dan kerapihan dalam beribadah, baik itu dalam berpakaian maupun dalam membersihkan tempat ibadah.

Selain itu, Tarawih juga menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan hubungan dengan Allah S.W.T., melalui tilawah Al-Quran. Biasanya, dalam pelaksanaan Tarawih, para imam membacakan Al-Quran secara bertahap, sehingga umat Muslim dapat mendengarkan dan merenungkan makna ayat-ayat suci tersebut. Hal ini membantu memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam serta memperkuat iman dan taqwa.

Tarawih juga merupakan kesempatan untuk bersilaturahmi dan mempererat hubungan antar sesama umat Muslim. Melalui Tarawih, umat Muslim berkumpul secara berjamaah di masjid, saling bertegur sapa, dan saling memberi semangat dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Hal ini menjadi wujud nyata dari kebersamaan umat Islam dalam menjalankan ajaran agama.

Dengan demikian, Shalat Tarawih bukan hanya sekadar ibadah rutin di bulan Ramadhan, tetapi juga merupakan bagian yang sangat penting dalam memperkuat iman, taqwa, dan hubungan dengan Allah S.W.T., serta sesama manusia. Melalui Tarawih, umat Muslim diajak untuk meningkatkan kualitas ibadah dan menjaga keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Exit mobile version