Site icon Madurapers

Universitas Paramadina Jadi Tuan Rumah Rakernas PSDPII 2025, Bahas Studio-Based Learning dan AI dalam Penulisan

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Program Studi Desain Produk Industri Indonesia (PSDPII) tahun 2025

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Program Studi Desain Produk Industri Indonesia (PSDPII) tahun 2025 (Sumber Foto: Arief Tito, 2025).

Jakarta – Universitas Paramadina menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Program Studi Desain Produk Industri Indonesia (PSDPII) tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung pada 13-14 Februari 2024 di Kampus Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta, dan diikuti oleh perwakilan dari 27 perguruan tinggi yang memiliki Program Studi Desain Produk Industri.

Ketua Forum PSDPII, Achmad Syarief, S.Sn., M.S.D., Ph.D., menyatakan bahwa forum ini memiliki komitmen kuat dalam mendukung perkembangan keilmuan dan peningkatan kualitas pendidikan Desain Produk Industri. “Forum ini berkomitmen untuk mendukung perkembangan keilmuan dan meningkatkan kualitas pendidikan Desain Produk Industri, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya dalam sambutannya.

Rakernas tahun ini mengangkat dua topik utama, yaitu Studio-Based Learning sebagai metode pembelajaran khas Desain Produk dan Optimalisasi Pemanfaatan AI dalam Penulisan. Achmad Syarief menekankan bahwa pertemuan ini menjadi wadah penting bagi akademisi untuk membahas tantangan khusus yang dihadapi oleh Program Studi Desain Produk Industri.

Sesi pertama Rakernas membahas metode Studio-Based Learning, yang menghadirkan dua narasumber dari Dewan Pakar PSDPII, yaitu Ellya Zulaikha, S.T, M.Sn, Ph.D., dan Dr. Andry, M.Sn. Dr. Andry menekankan pentingnya metode pembelajaran yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif. “Metode yang tepat untuk mendukung hal ini adalah studio-based learning, yang memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam merancang produk yang inovatif,” jelasnya.

Ellya Zulaikha, Ph.D., menambahkan bahwa metode ini memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dengan melibatkan seluruh indra mahasiswa. “Studio-based learning memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk benar-benar merasakan proses perancangan, yang akan memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka,” ungkapnya.

Sesi kedua Rakernas berfokus pada pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam penulisan akademik, yang dipandu oleh Dr. Yannes Martinus Pasaribu, M.Sn. Ia menyoroti bagaimana AI dapat meningkatkan produktivitas dosen dalam menulis buku dan karya ilmiah. “AI dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi para dosen untuk meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan karya tulis,” kata Dr. Yannes.

Menurutnya, tantangan terbesar bagi desainer produk adalah menuangkan ide-ide kreatif ke dalam bentuk tulisan. “Sebagai desainer produk, kami memiliki kemampuan untuk berpikir sistematis dan menghasilkan ide-ide inovatif, tetapi tantangan terbesar adalah menuangkan ide-ide tersebut dalam bentuk buku. Teknologi AI dapat membantu kita dalam menyusun buku-buku yang berkualitas di bidang desain produk,” tambahnya.

Ketua Program Studi Desain Produk, Craft and Fashion Universitas Paramadina, Ira H Samri, M.Ds., menyambut baik penyelenggaraan Rakernas ini di kampusnya. “Keikutsertaan dalam Forum PSDPII memberikan banyak manfaat bagi Program Studi Desain Produk, Craft and Fashion di Universitas Paramadina,” ujarnya.

Menurut Ira, forum ini membuka peluang kolaborasi yang luas dengan perguruan tinggi lain di Indonesia. “Forum ini membuka ruang kolaborasi yang sangat luas dengan Program Studi Desain Produk di perguruan tinggi lain di Indonesia, yang tentunya memperkaya wawasan dan pengembangan kurikulum kami,” tambahnya.

Rakernas 2025 diharapkan dapat memperkuat sinergi antar-institusi pendidikan dalam bidang Desain Produk Industri. Dengan kolaborasi yang erat, kualitas pendidikan dan penelitian di bidang ini dapat terus ditingkatkan demi menghasilkan lulusan yang siap bersaing di tingkat global.

Exit mobile version