Bangkalan – Usai unggul dalam perolehan suara di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Telaga Biru, pada Rabu (10/5/2023) kemarin, Sukari Calon Kepala Desa Nomor Urut 1 (Satu) mengajak kembali masyarakat bersatu untuk Telaga Biru Baru, Kamis (11/5/2023).
Ajakan itu, kata Sukari, penting mengingat Pilkades sejatinya berkompetisi untuk meraih mandat rakyat, bukan arena menang-menangan, apalagi jadi arena pemecah belah.
Dengan demikian, lanjutnya, setelah unggul dalam perolehan suara di Pilkades Telaga Biru, berarti ia mendapatkan mandat dari masyarakat untuk memimpin Pemerintah Desa Telaga Biru.
“Kata sebagian orang Telaga Biru, klebun, deddih pimpinan Pamarenta Disah Tebbiruh (kepala desa, menjadi pimpinan Pemerintah Desa Telaga Biru),” ujar Sukari.
Menjadi kepala desa, berarti harus serius mengemban mandat masyarakat. Oleh karena itu, kata dia, kemenangannya di Pilkades Telaga Biru Rabu (10/5/2023) kemarin, bukan kemudian menunjukkan, bahwa dia adalah orang yang terbaik, tapi hanyalah orang yang terpilih untuk menjalankan mandat dari rakyat Telaga Biru.
Orang terbaik, katanya, InsyaAllah banyak di Telaga Biru. Mereka itu adalah sesepuh dan pemuda desa. Mereka itu semua akan menjadi rujukan dan mitra dalam menata dan membangun Desa Telaga Biru. Tentu, dengan semangat: “Telaga Biru Baru”, yang maju dan sejahtera, dengan niatan dasar lillahi ta’ala (semata karena Allah Yang Mahatinggi).
Sinergis dengan Sukari yang flamboyan ini, salah satu kerabat terdekatnya, yakni Rudi Hartono menjelaskan, bahwa motivasi Sukari mencalonkan dalam Pilkades Telaga Biru hanya untuk mengabdikan diri pada masyarakat Telaga Biru
Alhamdulillah, kata mantan aktivis reformasi ’98 ini, dia mendapatkan suara sebanyak 1.023 suara. Ia unggul 315 suara dari incumbent (petahana) yang memperoleh 708 suara.
Kemenangan ini adalah kemenangan masyarakat Telaga Biru. “Tak ada yang kami kalahkan. Sukari, incumbent (Ahmad Suhdi, red.), dan masyarakat Telaga Biru telah menang dalam Pilkades Telaga Biru,” ujar Rudi.
Dia mengatakan demikian, karena sejatinya Pilkades adalah arena memperoleh mandat dari rakyat untuk menata dan membangun desa melalui pemerintah desa. Jadi, bukan arena perebutan kuasa desa.
Untuk itu, ujar Rudi,” usai Pilkades, songsonglah Telaga Biru Baru yang maju dan sejahtera. Dengan modal lillahi ta’ala, bersatu, tanpa pamrih, dan pemerintahan baru.”