Site icon Madurapers

Vaksinasi Tahap 3 Berlangsung, 1.496 Siswa SMKN 1 Sumenep Menolak Termasuk Wali Murid

Proses vaksinasi siswa SMKN 1 Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Senin, 26/07/2021. (Moh Busri).

Sumenep – Penekanan angka sebaran Covid-19 masih terus menerus dilakukan oleh pemerintah, salah satunya dengan adanya proses vaksinasi.

Saat ini, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah melakukan vaksinasi tahap ketiga yang menyasar remaja, meliputi siswa dan mahasiswa serta masyarakat umum.

Vaksinasi tahap ketiga, yang berlangsung di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumenep, ternyata disambut dengan penolakan dari siswa. Pasalnya, mereka tidak mendapatkan izin dari orang tua.

Sebelumnya, pihak sekolah telah melakukan pendataan siswa yang akan dijadikan sasaran vaksinasi, dan dari data itu terdapat 1600 siswa yang akan divaksin.

Namun sayang, setelah proses vaksinasi akan berlangsung, ternyata sebanyak 1.496 siswa memilih tidak masuk sekolah lantaran takut untuk divaksin. Hal itu disampaikan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Sumenep, Zainul Sahari.

“Kemarin setelah didata, siswa yang siap untuk divaksin jumlahnya 104 siswa,” ungkapnya, Senin (26/07/2021).

Vaksinasi di SMKN 1 Sumenep itu dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertama, vaksinasi dilakukan pukul 07.00 WIB, hingga pukul 09.00 WIB. Tahap kedua, pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Sementara tahap ketiga, pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Agar vaksinasi ini dapat berlangsung dengan lancar, Zainul telah melakukan sosialisasi pada wali siswa guna ikut mendorong anaknya untuk melakukan vaksinasi. Selain itu dirinya juga memperbolehkan orang tua siswa untuk mendampingi anaknya pada saat proses vaksinasi.

“Kami langsung sosialisasikan kepada wali murid. Memang banyak kekhawatiran orang tua karena adanya media sosial itu. Tapi aturan vaksinasi itu, sekarang sudah diwajibkan,” imbuhnya.

Sekalipun pemerintah telah mewajibkan setiap sekolah untuk turut mewajibkan siswa melakukan vaksinasi, namun berbeda dengan kebijakan yang diambil oleh pihak SMKN 1 Sumenep.

Zainul menegaskan bahwa, pihaknya tidak akan memberikan sanksi apapun terhadap siswa yang tidak mau melakukan vaksinasi.

“Tentunya kita lihat saja nanti regulasi sekolah seperti apa,” tegasnya.

Sebelumnya, pihak SMKN 1 Sumenep, mewajibkan siswa yang tidak ingin divaksin untuk menyerahkan surat pernyataan pada pihak sekolah. Semua itu sebagai antisipasi agar wali siswa tidak dapat menyalahkan sekolah, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Kami takut nanti ada apa-apa sekolah disalahkan. Tapi kenyataannya, tafsiran surat itu ternyata tidak wajib. Maka dari hasil rapat pimpinan, untuk surat pernyataan siswa kemarin akhirnya dicabut,” jelasnya.

Mengingat banyaknya siswa SMKN 1 Sumenep, yang menolak untuk dilakukan vaksinasi, maka awak media madurapers.com mengkonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sumenep, Agus Mulyono.

“Vaksinasi untuk siswa, kami sudah lakukan koordinasi dengan dinas pendidikan. Jadi kami kasih tanggung jawabnya pada yang membidangi,” ungkapnya saat dihubungi media ini.

Mengkonfirmasi pihak wali siswa, Hasan mengatakan bahwa dirinya tidak rela apa bila terjadi hal yang tidak diinginkan jika buah hatinya divaksin.

“Sudah, biar berdiam diri dirumah saja, saya yakin tidak akan kenapa-kenapa,” tukasnya.

Exit mobile version