Jakarta – Ganjar Pranowo, dalam Film “Sang Prawira” 2019 berdurasi 118 menit menjelaskan 3 (tiga) syarat agar Indonesia menjadi negara yang dominan, Senin (16/1/2023).
Dalam film itu, Ganjar berperan menjadi Dosen Akpol yang mengajar mata kuliah Pancasila dengan mengenakan seragam dinas kepolisian berpangkat Kombes.
Ganjar Pranowo, dalam perannya sebagai dosen Akpol itu menjelaskan bahwa ada tiga syarat menjadi negara dominan.
Ketiga syarat itu, pertama, harus punya Sumber Daya Alam (SDA). SDA itu berupa energi, mineral, dan berbagai kebutuhan oleh bangsa dan negara itu.
Kedua, harus punya rakyat yang banyak. Itulah kekuatan dan dia yang akan menjalankan seluruh proses produksi yang ada.
Ketiga, wilayah yang luas dan besar. Inilah seluruh kebutuhan negara dan rakyat akan dipenuhi.
Dari tiga syarat tadi yang mesti diperhatikan untuk menjadi negara dominan. Ada banyak negara yang mempunyai syarat-syarat itu. Tapi tidaklah banyak.
Ganjar sang dosen dalam film tersebut, menyebutkan bahwa negara tersebut adalah Amerika Serikat, Rusia, China. Itulah beberapa contoh yang tidak begitu banyak.
Kemudian, dia menanyakan kepada para taruna Akpol, negara-negara yang mempunyai tiga syarat tersebut. Diantara taruna itu menjawab, India dan Brazil.
Paparan Ganjar dalam film itu dikomentari kritis oleh beberapa warganet yang kritis pada pemerintah. Dr. Rizal Ramli dan Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum., mengatakan bahwa paparan Ganjar di film tersebut dagelan dan tanpa dasar teori yang mapan.
Dr. Rizal Ramli, tokoh pergerakan mahasiswa Indonesia era 1977/78, pakar ekonomi dan tokoh perubahan Indonesia, mengatakan dalam akun Twitternya, “Pangeran Tik-Tok lagi ngasih kuliah bagaimana ekonomi bisa maju. Situ ndagel, ngurus Jateng aja kucluk, sono main tik-tok lagi.”
Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum., Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) membalas tweet Rizal Ramli dengan mengatakan, “Nggak mutu blasss… kuliah tanpa dasar teori yang mapan yaa ambyar.”
Nyinyiran Dr. Rizal Ramli tersebut oleh sebagian Netizen, yang diberitakan di media online, kemudian direspon balik. Menurutnya apa yang dipaparkan Ganjar di film tersebut hanyalah adegan film.