Site icon Madurapers

Datang ke Sumenep, Jokowi Disambut Aksi Penolakan Kenaikan BBM dan Sembako

Aliansi BEM Sumenep saat menggelar aksi demonstrasi di sisi barat Pasar Anom setempat dijaga ketat aparat kepolisian. (Istimewa).

Sumenep – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar aksi demonstrasi kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Kota Keris. Rabu (20/4/2022).

Diketahui, kedatangan Presiden Jokowi untuk meresmikan Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep.

Menggunakan Pesawat BAe-RJ85, Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekira pukul 07.15 WIB, menuju Bandara Trunojoyo.

Setibanya di Bandara Trunojoyo, Presiden Jokowi langsung meninjau sekaligus meresmikan bandara satu-satunya yang ada di Pulau Garam tersebut.

Tidak hanya itu saja, orang nomer satu di Indonesia itu juga memberikan Bantuan Sosial (Bansos) kepada para penerima manfaat di Pasar Anom Sumenep.

Di sela-sela kedatangan orang yang memimpin Indonesia sejak tahun 2014 itu disambut aksi demonstrasi.

Sayangnya, aksi sejumlah mahasiswa ini tak berlangsung lama, sebab dihadang oleh petugas keamanan meliputi Polisi dan TNI.

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Aliansi BEM Sumenep, Moh Choirul Anam mengatakan, bahwa tiga hari sebelum kedatangan Presiden Jokowi telah melayangkan surat aksi demonstrasi ke Mapolres Sumenep.

Hanya saja, saat menyampaikan aspirasinya di sepanjang Jalan Trunojoyo Sumenep, tepatnya di sebelah sisi barat Pasar Anom, para mahasiswa dijegat petugas kemanan.

Kepada media ini, Korlap Aksi Choirul Anam juga mengirimkan video amatir 1 menit 27 detik, dimana salah satu petugas menyuruh massa aksi untuk membubarkan diri.

“Tidak boleh melakukan aksi demonstrasi saat kunjungan presiden,” kata salah satu petugas berkaos abu-abu pada video tersebut.

Korlap Aksi Choirul Anam mengungkapkan, selain atribut demo dirampas oleh petugas, handphone genggam milik pendemo diambil paksa sebab mencoba melakukan live streaming di platform media sosial.

Gambar berikut video tersebut diakui Korlap Aksi Choirul Anam sudah di hapus oleh petugas. Dia menilai, jika hal tersebut telah mencederai demokrasi penyampaian aspirasi rakyat.

“Sempat terjadi cekcok dan kontak fisik antara kami dengan petugas. Padahal kami hanya ingin menyampaikan aspirasi,” kata Korlap Aksi Choirul Anam menerangkan.

Dia menyebutkan, beberapa tuntutan yang dibawa dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Sumenep diantaranya tolak kenaikan BBM dan kelangkaan minyak goreng dan harga yang merangkak naik.

“Tuntutan kami masih sama seperti demo 11 April kemarin dan menjadi isu nasional soal kenaikan BBM dan kelangkaan minyak goreng,” tandasnya.

Exit mobile version