Banda Aceh – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Hafisz Tohir menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti pembentukan Gugus Tugas Perdamaian Perang Rusia versus Ukraina pasca penyelenggaraan Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua, Bali, 20-24 Maret 2022 lalu, Jumat (1/4/2022).
Sebab, para delegasi yang hadir dari perwakilan 110 negara, menyepakati untuk adanya upaya damai agar pertikaian segera berakhir.
“Kita tidak mau terpola bahwa kita pro Rusia atau pro Ukraina. Karena kedua negara ini bagi kita menguntungkan. Kita positif perdagangan dengan Ukraina, pun perdagangan dengan Rusia. Dan keduanya belum pernah punya masalah dengan Indonesia,” urai Hafisz.
Pernyataan itu ia sampaikan kepada Parlementaria, di sela-sela BKSAP Day di Banda Aceh, Aceh, Selasa (29/3/2022).
Di sisi lain, ia pun meyakini pemerintah Indonesia akan sejalan dengan keputusan pembentukan gugus tugas ini. Sebab, rekomendasi ini tak hanya berkaitan isu pada soal pertahanan dan keamanan, melainkan juga pada soal kebijakan keuangan di Negara Indonesia.
“Kita akan rapat dengan pemerintah terkait dengan hal tersebut. Gugus tugas ini akan ditindaklanjuti karena ini kesepakatan dari 120 negara di IPU kemarin. Ini merupakan kesepakatan kita untuk kita sampaikan ke pemerintah,” ujar Anggota Fraksi PAN DPR RI ini.
Diketahui, pada Forum IPU ke-144 melahirkan sejumlah resolusi dan rekomendasi. Dua di antaranya adalah Deklarasi Nusa Dua sebagai komitmen parlemen dunia dalam memerangi perubahan iklim dan resolusi soal konflik Ukraina-Rusia agar mengedepankan dialog dan diplomasi.
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyatakan akan membawa hasil IPU ke forum P20 agar mendapat perhatian parlemen global. Mengingat P20 merupakan agenda pertemuan bagi ketua-ketua parlemen negara G20.
“Hasil IPU ke-144 mewakili kepentingan berbagai parlemen di dunia, khususnya bagaimana kita memperjuangkan berbagai hal dalam isu perubahan iklim,” jelas Puan di Bali, Jumat (25/3/2022).