Site icon Madurapers

Generasi Muda Berperan Aktif dalam Mencegah Hoaks dan Disinformasi Pemilu

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), August Mellaz, saat menjadi pembicara dalam AE Priyono Democracy Forum dengan tema “Young People in Countering Disinformation in The Run-Up to 2024 Election” secara daring pada Selasa, 30 Januari 2024

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), August Mellaz, saat menjadi pembicara dalam AE Priyono Democracy Forum dengan tema “Young People in Countering Disinformation in The Run-Up to 2024 Election” secara daring pada Selasa, 30 Januari 2024 (Sumber foto: Humas KPU RI, 2024).

Jakarta – Generasi muda dianggap memiliki kemampuan filterisasi yang efektif dalam mencegah dan memerangi penyebaran berita bohong (hoaks) serta disinformasi terkait pemilu, Rabu (31/1/2024).

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), August Mellaz, menyampaikan hal ini saat menjadi pembicara dalam AE Priyono Democracy Forum dengan tema “Young People in Countering Disinformation in The Run-Up to 2024 Election” secara daring pada Selasa, 30 Januari 2024.

Mellaz mengakui bahwa generasi muda saat ini memiliki kecakapan dalam melakukan filterisasi informasi dengan berbagai cara.

Mereka cek langsung ke sumber atau kanal resmi jika menemui informasi yang meragukan, memeriksa legitimasi informasi yang diterima, dan berdiskusi melalui pertemanan atau komunitas hingga keluarga.

Meskipun isu-isu terkait Pemilu 2024 menjadi sorotan utama, Mellaz menekankan bahwa peran penting generasi muda terletak pada pemahaman dan kontribusi mereka terhadap perkembangan bangsa ke depan.

“Generasi muda memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebenaran informasi dan mencegah penyebaran hoaks di tengah-tengah masyarakat,” ujar Mellaz.

Sebelumnya, Mellaz juga memaparkan upaya KPU dalam mengantisipasi munculnya hoaks, disinformasi, dan misinformasi terkait pemilu.

Upaya tersebut melibatkan pemberian informasi yang presisi mengenai tahapan pemilu, perluasan informasi melalui media, dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan pemilu, termasuk melalui pelaksanaan debat kandidat.

Tidak hanya melibatkan KPU, Mellaz menyoroti peran penting stakeholder dan masyarakat, termasuk generasi muda, dalam memastikan pemilu berlangsung tanpa adanya hoaks dan disinformasi.

“Kerja sama antara KPU dan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, sangat diperlukan untuk menghadapi potensi munculnya hoaks dan disinformasi pada Pemilu 2024,” tambah Mellaz.

Diskusi yang dilakukan dalam forum ini melibatkan berbagai tokoh, seperti Guru Besar Komunikasi Politik UPI Prof Karim Suryadi, Pemeriksa Fakta Senior MAFINDO Bentang Febrylian, dan Direktur LBH Bandung Lasma Natalia. Diskusi dipandu oleh moderator Nida Nurhamidah.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan penetrasi media sosial, generasi muda diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam menjaga integritas informasi dan demokrasi, khususnya dalam konteks Pemilu 2024.

Dengan adanya kerja sama lintas sektor, diharapkan Indonesia dapat melangkah menuju pemilu yang bersih dari hoaks dan disinformasi.

Exit mobile version