Bangkalan – Allah S.W.T., memiliki banyak cara untuk menunjukkan kasih sayangnya sekaligus menguji kecintaan manusia kepada-Nya. Salah satunya yaitu dengan memberikan cobaan atau ujian kepada manusia.
Mengutip buku “Jangan Asal Sabar” karya Ustadz Ukasyah Habibu Ahmad (2018), cobaan atau ujian hidup merupakan sunnatullah yang tidak mungkin dihindari. Setiap manusia mengalami ujian dengan kadar yang berbeda-beda. Allah S.W.T., berfirman dalam Alquran:
“Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan, sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka, sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabuut: 2-3)
Melalui ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa tidak hanya memberikan ujian kepada umat yang mengingkari-Nya. Umat Muslim yang beriman kepada-Nya pun tak luput dari cobaan. Harapannya agar mereka dapat mengambil hikmah di balik ujian dari Allah S.W.T. Apa saja hikmah tersebut?
Hikmah di Balik Ujian dari Allah
Pertama, diangkat derajatnya. Seperti yang dijelaskan, Allah S.W.T., menguji keimanan seorang umat-Nya lewat cobaan. Bukan karena tidak sayang, cobaan itu sesungguhnya merupakan wujud cinta dan kasih sayang Allah kepada mereka.
Barang yang sabar, ikhlas, dan tetap beriman kepada-Nya di tengah terpaan ujian, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya ke tingkat yang lebih mulia. Allah S.W.T., berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Mujadalah: 11)
Kedua, menghapus dosa. Mengutip buku “Kunikmati Ujian-Mu Menuai Pesan Cinta di Balik Ujian” karya Mifta Novikasari (2020), Allah tidak menginginkan seorang hamba kembali kepada-Nya berlumurkan dosa dan membawa banyak kemaksiatan. Oleh sebab itu, Allah memberikan ujian untuk menghapuskan dosa-dosanya.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus-menerus, kepayahan, penyakit dan juga kesedihan bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya.”
Ketiga, mendapat pahala. Ujian hidup yang diberikan oleh Allah sejatinya merupakan cara-Nya mempersiapkan manusia menerima kenikmatan yang jauh lebih besar. Semakin berat ujian yang dialami, semakin besar pula nikmat yang akan diperoleh seseorang. Jadi, bersabarlah dalam menghadapi ujian tersebut. Jalani dengan ikhlas agar mendapat ridha Allah S.W.T.
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barang siapa yang ridha, maka ia yang akan meraih ridha Allah. Barang siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah No. 4031, hadits hasan kata Syaikh Al-Albani)
Keempat, mendapat petunjuk. Umat Muslim yang menjalani cobaan dengan penuh kesabaran akan memperoleh banyak keutamaan. Kepada mereka, Allah akan memberikan petunjuk, berkat, dan juga rahmat-Nya. Hal ini sesuai dengan firman Allah sebagai berikut:
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)