Tak Patut Dilakukan Seorang Pendidik Madrasah Diniyah, Siswa Diusir saat Ujian Alasan Belum Bayar Iuran

Kantor MI Diniyah Al-Ghozali, Dusun Kolla, Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura
Kantor Madrasah Ibtidaiyah (MI) Diniyah Al-Ghozali, Dusun Kolla, Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura (Dok. Madurapers, 2025).

Bangkalan – Kejadian beberapa minggu yang lalu, sejumlah siswa MI (Madrasah Ibtidaiyah) Diniyah Al-Ghozali Dusun Kolla, Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, terpaksa meninggalkan madrasah diniyah atau sekolah keagamaan saat hendak mengikuti ujian.

Dengan arogan, pihak madrasah diniyah mengusir siswa lantaran belum melunasi iuran sekolah, tanpa adanya toleransi dari pihak madrasah. Diketahui, iuran sekolah yang harus dibayarkan bervariasi, mulai dari Rp300 ribu hingga Rp700 ribu per siswa.

Kebijakan tersebut memicu kekecewaan dan kemarahan beberapa wali murid yang merasa anak-anak mereka diperlakukan secara diskriminatif oleh sekolah.

Salah satu wali murid bernama M. Tomi, menyesalkan adanya tindakan arogan yang dilakukan kepada anak didik diusir saat ujian. Menurutnya, mereka tidak membayar karena berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi sulit.

Hal itu menimpa kepada Tomi, hingga saat ini dirinya mengaku belum mampu melunasi iuran sekolah karena istrinya baru saja melahirkan. “Pengusiran ini dilakukan karena anak-anak kami belum melunasi iuran, pihak sekolah tidak mengizinkan mereka untuk ikut ujian,” ujarnya, Sabtu (01/02/25).

Ironisnya, menurut pria yang berprofesi petani itu, lantaran ada pengusiran tersebut sehingga anaknya kini enggan kembali ke madrasah atau sekolah. “Anak saya mengaku disoraki oleh teman-temannya saat diusir oleh pihak sekolah, dan kini merasa malu untuk kembali sekolah,” imbuhnya.

Sementara itu, siswa yang merasakan penindasan berupa pengusiran itu mengaku kecewa dan sedih atas perlakuan sekolah yang tidak sepantasnya dilakukan.

“Saya disuruh pulang karena belum lunas iuran. Kata guru, kalau belum bayar tidak boleh ikut ujian. Apakah pantas memperlakukan muridnya seperti itu,” kata siswa mempertanyakan.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca