Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar operasi pasar beras murah di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk tujuan menekan inflasi, kegiatan ini dilakukan di beberapa lokasi di Surabaya pada 4-5 Februari 2023, Sabtu (4/2/2023).
Kegiatan ini, kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, berkolaborasi dengan Bulog dengan tujuan menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama beras.
Harga minyak dan beras lebih tinggi menjadi alasan kegiatan ini selama 2 hari. Pemkot Surabaya saat ini tengah berkoordinasi dengan provinsi dan Bulog mengenai perhitungan HET minyak goreng.
“Beras kita melakukan operasi pasar, sama dengan minyak. Minyak pun kita koordinasikan juga dengan provinsi terkait HET-nya,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos mengungkapkan, beberapa hari ini harga beras mengalami kenaikan. Untuk itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Surabaya menggelar operasi pasar.
“Khususnya untuk bahan pokok beras. Hari ini operasi pasar ada di empat lokasi, yakni Pasar Tambah Rejo, Pasar Pucang, Pasar Wonokromo dan Pasar Genteng,” kata Yos.
Selain digelar di pasar tradisional, Yos menyebut, pada tanggal 4 Februari 2023, operasi pasar juga berlangsung di tiga wilayah kecamatan.
Yakni, di wilayah Kecamatan Tandes, Sawahan dan Pabean Cantian. Kemudian pada 5 Februari 2023, operasi pasar digelar di Pasar Soponyono, Pasar Kembang, Pasar Pegirian, Pasar Sememi Baru, dan Pasar Kutisari.
“Harga beras (yang disediakan) sekitar Rp43-46 ribu per ukuran 5 kilogram. Pelaksanaannya hari ini dan besok. Untuk berikutnya, hari Senin kita masih menunggu stok dari teman-teman Bulog,” ungkap dia.
Tak hanya itu, Yos mengungkapkan, bahwa pemkot juga rutin menggelar operasi pasar untuk komoditas bahan pokok yang lain. Namun, jumlah komoditas dan lokasinya tidak sebanyak seperti pelaksanaan Operasi Pasar beras murah.
“Operasi pasar produk-produk lainnya kita jalan rutin setiap hari, hanya jumlahnya di satu atau dua kecamatan. Khusus untuk beras, dua hari ini kita gebyar di beberapa lokasi pasar dan kecamatan,” katanya.
Operasi pasar kali ini dibuka secara serentak mulai pukul 07.00 WIB. Di Pasar Tambah Rejo sendiri, sebanyak 1 ton beras yang disiapkan, ludes dalam waktu 1 jam. Masing-masing warga di sana, diperbolehkan membeli maksimal 10 kilogram atau ukuran 5 kilogram per karungnya.
Satu di antara warga yang membeli beras murah di Operasi Pasar Tambah Rejo adalah Irma Herawati. Warga Tambaksari Kota Surabaya ini mengaku terbantu dengan keberadaan operasi pasar yang digelar Pemkot Surabaya.
“Memperingan warga. Kan harga beras mahal sekarang, ada yang Rp13.000, ada yang Rp12,500 per kilogramnya. Ini tadi kalau dihitung tidak sampai Rp10 ribu per kilogramnya,” kata dia.
Irma biasa dia dipanggil, juga berharap kepada Pemkot Surabaya agar ke depan dapat menggelar operasi pasar dengan komoditas bahan pokok yang lain. Seperti di antaranya, minyak goreng dan gula.
“Sangat membantu, kalau bisa gula dan minyak juga. Dimurahkan semua bahan-bahan pokoknya,” pungkasnya.