Site icon Madurapers

“Pengajian Agama” Bertajuk Safari Kebangsaan Ra Imam di Belitung

Ra Imam saat mengisi pengajian dan peresmian Pondok Pesantren An-Nahdloh, Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung

Belitung – Puncak “Pengajian Agama” K.H. Imam Buchori Cholil bertajuk “Safari Kebangsaan” berakhir di Pondok Pesantren An-Nahdloh, Jl. Buluh Tumbang, Desa Air Seruk (Air Seru), Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pulau Sumatera, Rabu (9/2/2022).

K.H. Imam Buchori Cholil, Rais Syuriah periode 2022-2027 PBNU, dalam pengajian agama tersebut sekaligus meresmikan pondok ini.

Pada pengajian plus peresmian tersebut, Ra Imam, sapaan Akrab K.H. Imam Buchori Cholil (kiai asal Bangkalan, Madura, Red.) memaparkan panjang lebar tentang dzikir, shalawat, dan tahlil.

Ketiga kegiatan keagamaan itu, menurut Ra Imam akan memberikan pengaruh baik pada semua kalangan, baik di sekitar maupun yang jauh sekalipun.

Ra Imam, lebih lanjut memaparkan, oleh karena itu kegiatan keagamaan itu sangat penting untuk dikerjakan. Hal ini karena berdampak baik pada diri sendiri dan masyarakat.

Pasca kegiatan tersebut, Ra Imam besoknya melanjutkan safarinya ke Tanjung Batu, Leebong, Kecamatan Madau, Kabupaten Belitung. Di sana, Ra Imam bertemu dengan tokoh masyarakat dan pemuda, khususnya pemuda Leebong Ko Teli.

Dalam pertemuan itu, Ra Imam memberikan masukan ke tokoh itu, agar kemajuan (ke depan) tidak merusak keasrian lingkungan.

“Hindari merusak alam! Wisata juga tidak boleh merusak budaya, warisan budaya nusantara,” tutur Ra Imam.

Ra Imam, juga mengatakan, “Warisan budaya yang beragam harus kita rawat dalam bingkai ko-eksisten dan persatuan. Keragaman lumrah, niscaya pada budaya manusia. Untuk itu jangan dipertentangkan, diperselisihkan, dan diseragamkan.”

“Ayo saling menghargai, mengakui keberadaan atas perbedaan, dan jangan diseragamkan perbedaan budaya itu, tapi tetap bersatu! Itulah salah satu pemaknaaan dari NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” tutur Ra Imam.

Selain itu, Ra Imam juga memberikan pemahaman tentang perbedaan keyakinan. “Perbedaan itu, seperti halnya perbedaan budaya, jangan diperselisihkan. Apalagi ada motif kepentingan pribadi dan kelompok, hindari itu karena tidak baik untuk kita, “ tutur Ra Imam.

Pada kegiatan “Pengajian Agama” bertajuk “Safari Kebangsaan” di 14 (empat belas) lokasi kegiatan, selama beberapa hari, di Belitung, Ra Imam didampingi oleh beberapa tokoh agama, pemuda, dan politisi.

Diantaranya tokoh tersebut, Hendra Pramono dan Fendi Haryono, S.H., M.H. Hendra Pramono adalah Wakil Ketua II DPRD Belitung dari Fraksi Hanura, sedangkan Fendi Haryono, S.H., M.H., adalah anggota Komisi II DPRD Belitung dari Fraksi NasDem.

Exit mobile version