Site icon Madurapers

Profil Ringkas Kemiskinan di Pamekasan 2021

Gubuk Derita Keluarga Miskin

Rumah Gubuk Derita Keluarga Miskin (Dok. Madrapers).

Pamekasan – Angka kemiskinan di Kabupaten Pamekasan mengalami peningkatan positif (signifikan) di tahun 2021. Penduduk dan rumah tangga miskin di kabupaten ini memiliki ciri/karakteristik yang berbeda dengan daerah lain, Jumat (14/1/2022).

Lalu, bagaimana profil kemiskinan di Kabupaten Pamekasan? Berikut deskripsi informasi tersebut yang dihimpun oleh Tim Redaksi Madurapers dari Berita Resmi Badan Pusat Statistik Kabupaten Pamekasan 16 Desember 2021.

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pamekasan per bulan Maret 2021 mencapai 137,12 ribu orang. Jumlah ini bertambah 14,69 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2019 dan bertambah 7,71 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2020.

Persentase penduduk miskin pada Maret 2021 mencapai 15,30 persen. Dibandingkan dengan Maret 2019 meningkat sebesar 1,35 persen dan Maret 2020 meningkat sebesar 0,70 persen.

Garis Kemiskinannya pada bulan Maret 2021 sebesar 368,25 ribu per kapita per bulan. Dibandingkan dengan Maret 2019 bertambah sebesar 35,48 ribu per kapita per bulan atau meningkat sebesar 10,66 persen dan Maret 2020 bertambah sebesar 11,19 ribu per kapita per bulan atau meningkat sebesar 3,13 persen.

Indeks Kedalaman Kemiskinannya Maret 2021 sebesar 1,900. Dibandingkan dengan Maret 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,050 poin atau 2,70 persen dan Maret 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,010 poin atau 0,53 persen.

Indeks Keparahan Kemiskinannya Maret 2021 sebesar 0,400. Dibandingkan dengan Maret 2019 mengalami peningkatan sebesar 0,010 poin atau 2,56 persen dan Maret 2020 mengalami peningkatan sebesar 0,030 poin atau 8,11 persen.

Karakteristik demografisnya, rumah tangga miskin 73,78 persen kepala rumah tangganya adalah laki-laki dan sisanya kepala rumah tangganya adalah perempuan.

Rata-rata rumah tangga miskin jumlah anggota rumah tangganya sebanyak 4 orang dengan kepala rumah tangga usia lebih tua (51 tahun lebih) daripada rumah tangga tidak miskin.

Mayoritas penduduk miskin usia 15-44 tahun melek huruf dengan persentasenya mencapai 99,09 persen. Demikian juga halnya dengan partisipasinya pada pendidikan, mayoritas bersekolah dasar-menengah pertama.

Jenis pekerjaan penduduk miskin umumnya bekerja di sektor informal. Sektor lapangan usaha yang digeluti penduduk ini di usia 15 tahun ke atas mayoritas sektor pertanian.

Jenis lantai rumah tangga miskin mayoritas tidak berlantai tanah, memiliki akses terhadap layanan sumber minum air layak, dan memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak.

Rumah tangga miskin ini sebesar 61,91 persen merupakan penerima BPNT/sembako. Pengeluaran rumah tangga miskin tersebut mayoritas untuk memenuhi kebutuhan untuk makan. Rata-rata konsumsi kalori perkapita sehari 1.476,12 kalori dan rata-rata konsumsi protein per kapita sehari lebih rendah (38,00 persen) dibandingkan keluarga tidak miskin.

Selain itu, pengeluaran rumah tangga miskin untuk membeli kebutuhan rokok (merokok). Namun, persentase pengeluarannya perkapita sehari lebih rendah daripada rumah tangga tidak miskin.

Exit mobile version