Site icon Madurapers

Profil Singkat Kemiskinan di Kabupaten Sumenep 2021

Rumah Gubuk Keluarga Miskin di Kabupaten Sumenep

Sumenep  – Angka kemiskinan Kabupaten Sumenep–seperti halnya pada tahun 2020–kembali mengalami peningkatan signifikan (positif) pada tahun 2021. Penduduk dan rumah tangga miskin di kabupaten ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan kabupaten lain di Pulau Madura, Kamis (20/1/2022).

Lalu, bagaimana profil kemiskinan di Kabupaten Sumenep pada tahun 2021? Berikut paparan informasi tersebut yang dihimpun oleh Tim Redaksi Madurapers dari Berita Resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep 31 Desember 2021.

Penduduk miskin di Kabupaten Sumenep per bulan Maret 2021 mencapai 224,7 ribu jiwa. Jumlah ini bertambah sebesar 4,5 ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2020, dimana jumlah penduduk miskin mencapai 220,2 ribu jiwa.

Persentase penduduk miskin pada bulan Maret 2021 mencapai 20,5 persen. Dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2020 (20,1 persen) mengalami peningkatan sebesar 0,3 persen.

Garis Kemiskinannya pada bulan Maret 2021 sebesar 400,9 ribu per kapita per bulan. Dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2020 (382,4 ribu per kapita/bulan) bertambah sebesar 18,4 ribu per kapita per bulan atau meningkat sebesar 4,8 persen.

Indeks Kedalaman Kemiskinannya pada bulan Maret 2021 sebesar 4,7. Dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2020 (4,3) mengalami kenaikan sebesar 0,4 poin atau sebesar 9,2 persen.

Indeks Keparahan Kemiskinannya pada bulan Maret 2021 sebesar 1,5. Dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2020 (1,3) mengalami peningkatan sebesar 0,2 poin atau sebesar 20,0 persen.

Berdasarkan data tersebut, tingkat kemiskinan (baik jumlah maupun persentasenya) di Sumenep selama tahun 2020-2021 mengalami peningkatan yang berarti (positif/signifikan).

Faktanya ditunjukkan oleh data jumlah, persentase, Garis Kemiskinan, Indeks Kedalaman Kemiskinan, dan Indeks Keparahan Kemiskinan Sumenep tahun 2020-2021.

Kondisi ini menunjukkan bahwa di Sumenep tahun 2021 masih terdapat permasalahan pembangunan. Yakni, kesejahteraan sosial ekonomi penduduk atau rumah tangga yang masih berada di garis kemiskinan, baik Garis Kemiskinan Makanan (GKM) maupun Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM).

Permasalahan kesejahteraan ini ditunjukkan oleh Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di Kabupaten Sumenep tahun 2021.

Exit mobile version