Bangkalan – Banyak Umat Islam mengetahui bahwa ada waktu tertentu di hari Jumat (waktu yang sangat singkat) apa pun yang diminta (doa) oleh Umat Islam kepada Allah S.W.T., akan dikabulkan. Lalu, pertanyaannya apakah benar hal tersebut?
Dilansir dari Islamweb di laman https://www.islamweb.net bahwa pengetahuan hal tersebut benar. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad s.a.w., berkata, “Ada suatu waktu pada hari Jumat di mana tidak ada seorang hamba Muslim yang berdoa dan meminta sesuatu kepada Allah (yang baik) tetapi Dia akan memberikannya kepadanya.”
Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad s.a.w., juga berkata, “Ini adalah waktu yang sangat singkat.”
Hadits ini jelas sangat jelas bahwa Nabi Muhammad s.a.w., memberitahu kita bahwa ada waktu pada hari Jumat di mana Allah menerima doa orang-orang yang berdoa kepada-Nya.
Waktunya di hari Jumat menurut hadist nabi adalah setelah shalat Ashar atau jam terakhir di hari Jumat. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Jaabir bahwa Nabi Muhammad s.a.w., bersabda, “Jumat dibagi menjadi dua belas jam. Di antaranya ada saat di mana seorang Muslim tidak meminta apa pun kepada Allah kecuali Dia memberikannya kepadanya. Maka carilah di saat-saat terakhir setelah shalat Ashar.“
Hadits lain diriwayatkan oleh Abu Salamah ibn Abdurrahman bahwa waktu yang dimaksud adalah jam terakhir di hari Jumat.
Lalu, bagaimana niatnya melaksanakan doa tersebut? Islamweb menjelaskan bahwa tidak ada doa khusus di hari Jumat tersebut dan doanya (permohonan) yang membutuhkan hanyalah niat yang benar.
Allah S.W.T., menerima doa-doa yang tidak mengandung dosa atau memutus hubungan kerabat (sliturrahmi). Seseorang harus tahu bahwa permohonan (doa) diterima Allah S.W.T., ketika mereka memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh syari’at. Syarat yang paling utama adalah mengikuti perintah Allah S.W.T., dan rasul-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.
Ketika Allah memerintahkan orang untuk berdoa kepada-Nya dan Dia berjanji bahwa Dia akan menerima doa mereka, Dia juga memerintahkan mereka untuk mengikuti perintah-Nya sehingga doa akan diterima.
Al-Qur’an surat Al Baqarah (Sapi Betina) ayat ke-186, Allah S.W.T., berfirman, “Dan ketika hamba-Ku bertanya kepadamu, [Wahai Muhammad], tentang Aku- sesungguhnya Aku dekat. Aku menanggapi seruan pemohon ketika dia memanggil-Ku. Maka hendaklah mereka menanggapi Aku [dengan ketaatan] dan percaya kepada-Ku agar mereka [benar] mendapat petunjuk.”
Makan dari penghasilan yang halal, mengerjakan apa yang dibolehkan, dan menghindari apa yang diharamkan adalah salah satu syarat diterimanya doa seseorang.
Nabi Muhammad s.a.w., berkata, “Hai manusia, Allah Tayyib (yang berarti suci) dan Dia hanya menerima apa yang suci. Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang telah Dia perintahkan kepada para rasul.”
Al-Qur‘an surat Al Mu’minuun (Orang-orang yang Beriman) ayat ke-51, Allah S.W.T., berfirman, “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shaleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Di dalam Al-Qur‘an surat Al Baqarah (Sapi Betina) ayat ke-172, Allah S.W.T., juga berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rizki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika [sesungguhnya] Dialah yang kamu menyembah.”
Kemudian, Nabi Muhammad s.a.w., menyebutkan (kasus) seorang pria yang melakukan perjalanan jauh—tidak terawat dan berdebu—dan yang mengangkat tangannya ke langit dan berdoa, “Ya Tuhan! Ya Tuhan!” sementara makanannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi makan dengan uang haram; Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bagaimana doanya bisa dikabulkan?”
Sesungguhnya, doa-doa yang memenuhi syarat-syarat tersebut akan diterima sebagaimana Allah dan rasul-Nya telah membenarkannya.
Oleh karena itu, bersabarlah dan mintalah kepada Allah S.W.T., sebanyak yang anda bisa untuk apa yang anda butuhkan, dan jangan curiga ada penundaan penerimaan doa. Hal ini karena Nabi Muhammad s.a.w., bersabda, “Allah menerima doa salah satu dari kalian. asalkan dia tidak tergesa-gesa dan berkata: “Saya telah berdoa tetapi tidak dikabulkan.”