Site icon Madurapers

Orang Pelit tidak Masuk Surga

Orang Pelit tidak Masuk Surga

Foto Sifat Orang Pelit (Sumber: Dianarashid)

Bangkalan – Pelit menjadi salah satu sifat yang harus dihindari. Hal ini karena kita dianjurkan untuk gemar berbagi atau bersedekah. Anjuran untuk berbagi kepada sesama telah banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Orang pelit tidak akan masuk surga. Namun, ternyata penghuni surga akan menjadi orang yang pelit. Mengapa penghuni surga berubah menjadi pelit? Dalam hal apa mereka tidak mau berbagi? Bagaimana pandangan Islam mengenai orang pelit?

Dilansir Madurapers dari di Kanal YouTube Islam Populer  dijelaskan bahwa, pelit, kikir, dan bakhil merupakan sifat yang dibenci bumi dan langit. Orang pelit selalu mengumpulkan harta tanpa mau berbagi. Sifat ini haruslah dihindari sebab Rasulullah s.a.w., mencap negatif bagi orang kikir.

Sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i, Rasulullah s.a.w., bersabda: “Tidak akan berkumpul sifat kikir dan keimanan dalam hati seorang hamba selama-lamanya.”

Orang pelit dan sombong sangat dibenci oleh Allah S.W.T. Contoh pelakunya yang terkenal adalah Qarun.

Al-Qur’an surat Qashash (Cerita) ayat ke-78, menjelaskan: “Qarun berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” Dan apakah ia tidak mengetahui bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? … .”

Tidak ada kemanfaatan bagi orang yang pelit sebab sudah ada orang yang mendapatkan kerugian dari kelakuannya menimbun harta, yakni Qarun.

Qarun menjadi simbol orang pelit, bahkan saking cintanya pada harta dan terlalu pelit pada sesama di akhir hayatnya sungguh menyedihkan. Ia ditenggelamkan oleh Allah S.W.T., bersama hartanya.

Kisah kekikiran Qarun diabadikan dalam Al-Qur’an surat Qashash (Cerita) ayat ke-81, yang menjelaskan: “Maka Kami benamkan Qarun bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golonganpun yang akan menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).”

Orang pelit dibenci Rasulullah s.a.w., dan malaikat. Malaikat mendoakan keburukan terhadap orang pelit.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad menjelaskan bahwa: “Tidaklah matahari terbit kecuali diutus di dua sisinya dua malaikat yang berseru, semua penduduk bumi mendengarkannya kecuali jin dan manusia. Mereka berdua berkata, “Wahai manusia menghadaplah kalian pada Rabb kalian, karena yang sedikit dan cukup itu tentu lebih baik daripada yang banyak tetapi dipakai untuk foya-foya. Dan tidaklah matahari terbenam kecuali diutus diantara dua sisinya dua malaikat yang berseru, semua penduduk bumi mendengarkannya kecuali jin dan manusia. Mereka berdua berkata, “Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak dan hancurkanlah harta orang pelit.”

Sifat pelit sangat berbahaya dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad: “Jauhkanlah diri kalian dari sifat kikir, karena sesungguhnya kikir itu menghancurkan umat-umat sebelum kalian. Kikir mendorong mereka berbuat dzalim, lalu dzalimlah kalian. Medorong mereka memutuskan silaturrahim, lalu merekapun memutuskannya. Mendorong mereka untuk berbuat jahat, lalu berbuat jahatlah mereka. Jauhkanlah diri kalian dari perbuatan dzalim, karena sesungguhnya satu kedzaliman membawa banyak kegelapan di hari kiamat. Jauhkanlah diri kalian dari perbuatan buruk, karena sesungguhnya Allah tidak mencintai perbuatan buruk dan tindakan yang buruk.”

Selain mendatangkan keburukan di dunia, sifat pelit juga tidak mendatangkan kebaikan kelak di akhirat. Hal ini karena orang pelit akan dimasukkan ke dalam neraka.

Sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Abu Bakar r.a, berkata bahwa Rasulullah s.a.w., bersabda: “Seorang penipu tak akan masuk surga, demikian pula orang yang kikir dan orang yang mengungkit-ungkit pemberian.”

Orang pelit akan jauh dari hal-hal yang baik. Sebaliknya ia akan dekat dengan tempat terhina. Sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Abu Hurairah r.a., berkata bahwa Rasulullah s.a.w., bersabda: “Orang-orang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. Dan orang-orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka. Sesungguhnya seorang bodoh yang dermawan lebih dicintai Allah daripada seorang ahli ibadah yang kikir.”

Sifat dasar orang pelit mencintai harta, baik hartanya sendiri maupun harta orang lain. Sebenarnya tidak ada yang salah memiliki harta yang banyak, tetapi sebagai Muslim kita diperintahkan untuk berbagi kepada orang lain yang membutuhkan.

Karena itu, ada banyak kebaikan yang akan didapatkan oleh orang yang dermawan. Sebaliknya, orang pelit akan mendapatkan banyak kemudharatan.

Sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Wahai anak Adam, sesunguhnya apabila kamu menginfakkan harta yang lebih milikmu itu baik bagimu dan apabila kamu pelit atasnya itu buruk bagimu, dan tidaklah tercela bagi orang-orang yang memiliki harta sebatas yang dibutuhkan.”

Orang yang pelit di hari kiamat akan mendapatkan kerugian. Hal ini sesuai dengan firman Allah S.W.T., dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat ke-180: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. … .”

Tak ada kebahagian yang didapat dari orang bakhil di dunia dan akhirat. Namun, fakta mencengangkan mengungkapkan bahwa ternyata para penghuni surga memiliki sifat pelit.

Pelitnya orang surga ini berlaku kepada para penghuni neraka. Para penghuni neraka meminta-minta makanan dan minuman milik penghuni surga.

Hal ini sesuai dengan firman Allah S.W.T., dalam Al-Qur’an surat Al A’raaf (Tempat Tertinggi) ayat ke-50: “Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga. “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu.” Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.”

Para penghuni neraka berseru kepada penduduk surga, “Berikanlah kepada kami makanan dan minuman yang telah Allah S.W.T., anugerahkan kepada kalian.

Saat itu, ada penghuni neraka yang berteriak kepada ayah dan saudaranya yang berada di surga, “Curahkanlah sedikit air kepada kami karena aku telah kebakaran. Namun yang diminta penduduk neraka tidak bisa diberikan oleh penghuni surga.

Penghuni surga bukan tidak merasa kasihan kepada orang-orang yang berada di neraka, tapi memang itu adalah ketentuan dari Allah S.W.T. Penduduk neraka itu telah kafir selama tinggal di dunia.

Mereka telah tertipu oleh gemerlap dan kemewahan dunia. Hal inilah yang membuat mereka lupa akan amal untuk akhirat.

Exit mobile version