Max Horkheimer adalah seorang filsuf dan sosiolog asal Jerman yang hidup pada abad ke-20. Dia terkenal karena kontribusinya yang besar terhadap teori kritis dan pemikiran postmodern atau postmodernisme. Horkheimer lahir pada 14 Februari 1895 di Frankfurt, Jerman, dan meninggal pada 7 Juli 1973. Namun, warisannya tetap hidup dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak pemikir kontemporer.
Horkheimer tumbuh di masa yang penuh gejolak, di mana perang, revolusi, dan transformasi sosial melanda Eropa. Pengalaman ini sangat memengaruhi pemikiran dan pandangan dunianya. Salah satu konsep kunci dalam pemikiran Horkheimer adalah konsep “kritis” atau kritikalitas. Baginya, kritikalitas adalah kemampuan untuk mempertanyakan status quo, menggali akar penyebab masalah sosial, dan menganalisis struktur kekuasaan yang ada dalam masyarakat.
Selain itu, Horkheimer juga terlibat dalam pengembangan Teori Kritis, yang merupakan pendekatan analitis terhadap studi sosial yang mengeksplorasi hubungan antara kekuasaan, ideologi, dan masyarakat. Horkheimer bersama dengan Theodor Adorno, seorang filsuf dan sosiolog lainnya, menjadi tokoh sentral dalam Institut untuk Penelitian Sosial di Frankfurt, yang kemudian dikenal sebagai Sekolah Frankfurt.
Salah satu aspek kritis yang dibahas oleh Horkheimer adalah kekuatan media massa dan budaya industri. Dia percaya bahwa media massa tidak hanya menjadi alat untuk menyebarkan informasi, tetapi juga merupakan alat kekuasaan yang kuat yang dapat membentuk opini publik dan mengendalikan perilaku masyarakat. Horkheimer menunjukkan bagaimana media massa sering kali digunakan oleh kekuatan ekonomi dan politik untuk memelihara ketidaksetaraan sosial dan memperkuat dominasi ideologis.