“Jika mobil Esemka memang produksi dalam negeri, maka kita angkat topi. Tapi kalau mobil Esemka ternyata bukan produksi dalam negeri, sebagaimana diberitakan, maka secara moral dan politik Jokowi harus bertanggung jawab,” ujar Mulyanto.
Mulyanto mengaku prihatin dengan politisasi mobil Esemka ini. Menurutnya, tidak sepatutnya membiarkan isu ini tanpa kejelasan karena berpotensi membodohi masyarakat. Oleh karena itu, ia minta DPR mendorong agar masalah ini menjadi jelas.
“Saya pikir mobil Esemka ini dikirim dari alam gaib, karena selama ini tidak jelas perkembangannya. Mereka muncul hanya di tahun politik menjelang pemilu,” ujarnya.
Lebih lanjut ujarnya,” Setelah bertahun-tahun dicari, ternyata baru sekarang diketahui, kalau Esemka buatan China.” (*)