Eratosthenes merupakan seorang ilmuwan kuno yang hidup pada abad ke-3 SM (276–197 SM), yang dikenal sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah matematika. Namun, tak banyak yang tahu tentang kehidupannya yang menarik dan pemikiran matematikanya yang brilian.
Dia lahir di kota Cyrene, yang terletak di Afrika Utara (sekarang bagian dari Libya), pada sekitar tahun 276 SM. Dia memiliki latar belakang pendidikan yang luar biasa, belajar di Alexandria di bawah bimbingan tokoh-tokoh terkemuka pada zamannya.
Selain sebagai seorang matematikawan, dia juga dikenal sebagai ahli dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk geografi, astronomi, filsafat, sejarah, dan sastra di zaman Helenistik. Kehidupannya yang penuh dengan minat intelektual membawanya kepada pemikiran yang revolusioner dalam banyak aspek.
Salah satu kontribusi terbesar dia dalam dunia matematika adalah penemuannya tentang cara mengidentifikasi bilangan prima, yang dikenal sebagai Algoritma Eratosthenes. Algoritma ini merupakan metode sederhana namun efektif untuk menemukan semua bilangan prima yang lebih kecil dari suatu bilangan tertentu.
Ia juga terkenal karena menghitung dengan akurat jarak lingkar bumi. Melalui pengamatan terhadap bayangan yang tercipta saat matahari berada pada titik tertinggi di langit di Alexandria dan kota lainnya, ia berhasil memperkirakan lingkar bumi dengan cukup tepat. Pemikirannya yang cemerlang dalam bidang ini menjadikannya sebagai salah satu ilmuwan pertama yang memahami konsep geometri bola.
Tidak hanya itu, matematikawan dari Cyrene ini juga mengembangkan gagasan tentang “crank” atau saringan matematika. Ia menggunakan istilah ini untuk merujuk pada metode untuk menyelesaikan masalah matematika yang kompleks, di mana solusi yang lebih sederhana ditemukan melalui proses penyaringan dan eliminasi yang cermat.