Selain itu, Anaximenes juga berpendapat bahwa alam semesta ini tidak hanya terdiri dari materi fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual. Ia menyatakan bahwa jiwa manusia merupakan bentuk udara yang halus dan mempengaruhi keberadaan manusia. Pemikiran ini menjadi salah satu kontribusi awal dalam memahami hubungan antara materi dan spiritual dalam filsafat.
Meskipun pemikiran Anaximenes tidak selengkap yang diajarkan oleh beberapa filsuf Yunani lainnya, warisannya dalam sejarah filsafat tetap signifikan. Pemikirannya tentang alam semesta dan unsur dasar memberikan dasar bagi perkembangan pemikiran ilmiah di masa depan, terutama dalam bidang kosmologi dan fisika. Konsepnya tentang udara sebagai unsur dasar juga menjadi titik awal bagi perkembangan pemikiran tentang elemen-elemen dalam kimia dan fisika modern.
Dalam masyarakat Yunani kuno, pemikiran Anaximenes memiliki dampak yang cukup besar. Meskipun ia hidup dalam masa yang sama dengan filsuf-filsuf lain yang lebih terkenal seperti Pythagoras dan Heraclitus, kontribusinya terhadap pemikiran filsafat tetap diakui. Para pemikir Yunani kemudian membangun dan mengembangkan gagasannya, menciptakan fondasi bagi peradaban Barat dan pemikiran ilmiah modern.
Dengan demikian, Anaximenes adalah sosok yang penting dalam sejarah filsafat, yang menginspirasi generasi-generasi filsuf dan ilmuwan dengan pemikiran-pemikirannya yang inovatif tentang alam semesta dan unsur dasar. Meskipun catatan hidupnya terbatas, warisannya dalam pemikiran manusia tetap terus hidup dan relevan hingga hari ini.