Real Count KPU 48,83 Persen: PDI-P Tertinggi dalam Pemilu Legislatif DPRD Surabaya 2024

Rilis KPU RI perhitungan perolehan suara partai politik mencapai 48,83 persen dari seluruh suara yang masuk pada Kamis (22/2/2024), pukul 13.00 WIB
Rilis KPU RI perhitungan perolehan suara partai politik mencapai 48,83 persen dari seluruh suara yang masuk pada Kamis (22/2/2024), pukul 13.00 WIB (Sumber foto: KPU RI, 2024).

Surabaya – Hasil real count Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mengungkapkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berhasil memperoleh suara tertinggi dalam Pemilu DPRD Kota Surabaya 2024, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024).

Rilis KPU RI data ini pada Kamis (22/2/2024), pukul 13.00 WIB, menunjukkan bahwa proses perhitungan suara Pemilu DPRD Kota Surabaya 2024 masih mencapai 48,83 persen dari seluruh suara yang masuk. Angka ini didasarkan pada data dari 3.988 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total 8.167 TPS.

Perolehan PDI-P menempati peringkat tertinggi dengan perolehan suara sebesar 71.645 suara atau 22,56 persen. Disusul oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 48.861 suara (15,39 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 31.602 suara (9,95 persen), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 30.259 suara (9.53 persen).

Sebaliknya, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Keadilan Sosial (PKS), Partai Demokrat (Demokrat), Partai Amanah Nasional (PAN), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo dan partai lainnya perolehan suaranya masih di bawah 4,00 persen. Perolehan suara sementara partai-partai tersebut 0,38 persen hingga 3,56 persen.

Perlu dicatat bahwa data ini masih bersifat sementara dan belum merupakan hasil akhir dari proses pemilihan umum (Pemilu) 2024. Namun demikian, hasil real count ini memberikan gambaran awal tentang potensi keberhasilan masing-masing partai dalam meraih kursi di DPRD Kota Surabaya.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca