100 Hari Kerja Bupati Sampang Dinilai Kurang Memuaskan

Admin
Bupati dan Wakil Bupati Sampang (Slamet Junaidi - Ahmad Mahfudz) periode 2024 - 2029
Bupati dan Wakil Bupati Sampang (Slamet Junaidi - Ahmad Mahfudz) periode 2024 - 2029, (Foto: Anaf/Madurapers, 2025).

7. Kemampuan Memimpin

Sebanyak 70,3% responden masih optimistis terhadap kemampuan Bupati-Wabup dalam memimpin. Rinciannya, 41,6% “yakin” dan 28,7% “sangat yakin”.

8. Infrastruktur Pertanian

Sebanyak 65,4% responden menilai infrastruktur pertanian seperti irigasi dan jalan tani belum mendukung.

9. Fasilitas Sekolah

Hanya 32,7% responden yang menilai fasilitas sekolah sudah memadai. Sisanya menganggap sarana pendidikan masih minim.

10. Akses Pendidikan

Ketimpangan akses pendidikan di wilayah pelosok masih menjadi sorotan, dengan 61,4% responden menilai pemerintah belum mendukung secara optimal.

11. Fasilitas Kesehatan dan Puskesmas

Layanan Puskesmas mendapat penilaian cukup positif dari 45,6% responden. Namun, 27,7% lainnya menyebut pelayanan masih buruk hingga sangat buruk.

12. Tenaga Medis

Sebanyak 46,5% responden menilai tenaga medis sudah memadai. Namun, sepertiga lainnya menganggap masih kurang atau sangat tidak memadai.

13. Pengurusan Dokumen Administrasi

Sebanyak 56,5% responden merasa proses pengurusan dokumen seperti KTP dan KK tergolong mudah hingga sangat mudah. Meski demikian, 43,5% lainnya mengaku masih kesulitan.

Mashud menegaskan, sektor pendidikan menjadi perhatian paling serius bagi generasi muda. Keluhan terhadap kualitas pendidikan, akses yang belum merata, minimnya fasilitas, hingga nasib guru honorer dan guru ngaji menjadi catatan penting yang harus segera ditindaklanjuti oleh Pemkab Sampang.

Tak hanya itu, persoalan klasik seperti buruknya infrastruktur jalan desa, ketimpangan pembangunan, rendahnya kesejahteraan ekonomi, hingga kemiskinan masih menghantui masyarakat.

Isu kesehatan, pengelolaan sampah, dan kepemimpinan daerah juga muncul sebagai catatan penting lainnya.

“Survei ini menjadi cerminan harapan generasi muda terhadap perubahan nyata, terutama di bidang pendidikan, ekonomi, dan pemerataan pembangunan,” ujar Mashud.