Komisi VI DPR RI Minta Evaluasi dan Tata Ulang Posisi Depo BMM di Indonesia

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M Sarmuji foto bersama usai memimpin kunjungan kerja Komisi VI DPR ke Depo Pertamina Sanggaran Bali, di Provinsi Bali, Jumat (24/3/2023). Foto: Man
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M Sarmuji foto bersama usai memimpin kunjungan kerja Komisi VI DPR ke Depo Pertamina Sanggaran Bali, di Provinsi Bali, Jumat (24/3/2023). Foto: Man (Sumber; Parlementaria, 2023).

Sanggaran – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M Sarmuji meminta PT Pertamina (Persero) untuk menata ulang dan melakukan evaluasi terhadap posisi depo BBM di seluruh Indonesia yang berdekatan dengan pemukiman warga, Selasa (28/3/2023).

“PT Pertamina (Persero) sebaiknya mulai mendesain, mengevaluasi keberadaan kilang-kilang yang berdekatan dengan pemukiman masyarakat.

Saya rasa itu penting untuk mengantisipasi kemungkinan lain yang mungkin terjadi yang mengakibatkan adanya korban di masa datang,” kata Sarmuji.

Melansir Parlementaria, hal itu ia sampaikan saat memimpin kunjungan kerja Komisi VI DPR ke Depo Pertamina Sanggaran Bali, di Provinsi Bali, Jumat (24/3/2023).

Lebih lanjut Sarmuji mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Seperti peristiwa kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) lalu yang telah menyebabkan 19 orang meninggal dunia dan 49 warga mengalami luka-luka lantaran letaknya yang berdekatan dengan pemukiman masyarakat.

Dalam kunjungan ini, Politisi Partai Golkar ini meminta Pertamina Sanggaran Bali selalu mempersiapkan tim Emergency Respon Plan (ERP) di dalam menghadapi situasi berbahaya, ini harus ada jangan sampai kemudian terjadi kebakaran.

“Dalam Health, Safety, Environtment (HSE) kemudian juga emergency respon plan atau emergency respon procedure-nya juga dipersiapkan secara baik, saya kira bisa memitigasi situasi apapun ini yang nanti kita coba audit seperti apa sih sebetulnya di lapangan,” ungkapnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron juga menyoroti daerah penyangga atau buffer zone Depo Pertamina Sanggaran Bali yang jaraknya cukup dekat dari pemukiman penduduk juga tempat pembuangan sampah milik Pemda hanya berjarak 50 meter saja. Tentu hal ini dianggap bukan posisi yang baik dan aman.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca