Sumenep – Angkat tema ‘Selamatkan Perempuan dan Anak dari Degradasi Moral’, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar diskusi panel, Selasa (28/3/2023).
Acara diskusi yang dipusatkan di hotel de Baghraf tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, S.H., M.H., dan Jajaran Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sumenep.
Tidak hanya itu, Anggota Komisi D DPRD Sumenep, Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas), Ketua Organisasi Wartawan, dan segenap undangan turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Kepala Dinas Sosial P3A Sumenep, Achmad Dzulkarnain dalam sambutanya menyampaikan bahwa tindakan kekerasan akan berdampak negatif yang serius bagi korban. Bahkan, bukan hanya masalah individual tapi masalah keluarga dan masyarakat.
“Adanya diskusi panel ini bertujuan untuk memberikan dampak positif dalam mengurangi tidak kekerasan terhadap perempuan dan anak,” katanya menjelaskan kepada sejumlah awak media, Selasa (28/03/2023).
Lebih lanjut, pihaknya memaparkan, bahwa di Kabupaten Sumenep kekerasan terhadap perempuan dan anak dibandingkan tahun 2022 semakin meningkat dengan rincian pada tahun 2022 data kejadian kekerasan ada 49 kasus dan tahun 2023 sampai bulan Maret terdapat 16 kasus.
“Tahun 2022 penelantaran sebanyak 8 kasus, KDRT 11 kasus, pencabulan 10 kasus, pemerkosaan 2 kasus, pelecehan sosial 1 kasus, penganiayaan 5 kasus, ITE 1 kasus,” katanya merinci.
“Sedangkan di tahun 2023 telah terjadi pencabulan 11 kasus, pelecehan seksual 1 kasus, penemuan bayi 1 kasus, KDRT 1 kasus, dan penganiayaan 1 kasus,” sambungnya.
