Trend Partisipasi (Keterlibatan Partisipatif) Indonesia, Inilah Data Surveynya

Foto ilustrasi kondisi partisipasi (keterlibatan partisipatif) di Indonesia era Pemerintahan Gus Dur hingga Pemerintahan Jokowi, Periode tahun 1999–2022 (Dok. Madurapers, 2023).
Foto ilustrasi kondisi partisipasi (keterlibatan partisipatif) di Indonesia era Pemerintahan Gus Dur hingga Pemerintahan Jokowi, Periode tahun 1999–2022 (Dok. Madurapers, 2023).

Bangkalan – Betapa agungnya rezim politik demokrasi. Partisipasi (keterlibatan partisipatif) warga negara diberikan tempat dalam politik dan pemerintahan. Ini tentu berbeda dengan rezim politik otoriter dan totaliter, Sabtu (23/12/2023).

Oleh karena itu, ketika trend ketahanan partisipasi (participation) terus semakin melemah/menurun di Indonesia, maka perjuangan untuk meningkatkannya harus dilakukan. Hal itu karena penurunannya dapat melemahkan/menurunkan kondisi demokrasi di Indonesia.

Permasalahan itu tentu terletak pada ketersediaan perangkat keterlibatan warga negara dan tingkat penggunaannya oleh warga negara. Menurut International IDEA, indikatornya adalah: (1) pemilu subnasional, (2) demokrasi langsung, (3) partisipasi elektoral, dan (4) partisipasi masyarakat sipil.

Dalam survey Indeks Keadaan Demokrasi Global (Global State of Democracy) International IDEA 2023, kondisi ketahanan “partisipasi” atau “keterlibatan partisipatif” rakyat di Indonesia periode 1999–2022 trend-nya mengalami penurunan.

Partisipasi (keterlibatan partisipatif) Indonesia, 1999–2022 (Sumber: International IDEA, 2023).

Pada tahun 1999 skornya sebesar 0.48 poin dan tahun 2022 menurun menjadi 0.46 poin. Dalam periode ini ada penurunan nilai skor sebesar 0.02 poin. Skor partisipasi era Pemerintahan Gus Dur–Megawati (1999–2004) sebesar 0.48–0.49 poin, Pemerintahan SBY (2004–2014) sebesar 0.49 poin, dan Pemerintahan Jokowi (2014–2022) sebesar 0.49–0.46 poin.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca