Tokoh  

Ibnu Shuja’: Memahami Warisan Keilmuan

Madurapers
Ibnu Shuja' adalah salah satu contoh gemilang dari ilmuwan Islam yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Meskipun namanya mungkin tidak sepopuler beberapa ilmuwan besar lainnya, warisannya tetap hidup dalam bidang matematika, astronomi, optik, dan kedokteran
Ibnu Shuja' adalah salah satu contoh gemilang dari ilmuwan Islam yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Meskipun namanya mungkin tidak sepopuler beberapa ilmuwan besar lainnya, warisannya tetap hidup dalam bidang matematika, astronomi, optik, dan kedokteran (Dok. Madurapers, 2024).

Di zaman keemasan Islam ada ilmuwan Islam yang tak boleh dilupakan. Ilmuwan tersebut tak lain adalah Abu-Kamil ibn-Aslam Shuja’ atau Ibnu Shuja’. Ia adalah seorang ilmuwan Islam yang hidup pada abad ke-11 Masehi.

Meskipun namanya mungkin tidak sepopuler beberapa ilmuwan besar lainnya seperti Ibnu Sina atau Al-Khwarizmi, kontribusi dan warisannya dalam dunia keilmuan sangatlah penting. Bahkan, ia mendapatkan gelar “Al-Hasib Al-Misri (Kalkulator Mesir), yang diperoleh dari kemampuannya di bidang matematika.

Ibnu Shuja’ lahir di Mesir, yang saat itu merupakan bagian dari kekhalifahan Umayyah di Spanyol. Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan pribadinya, tetapi ia dikenal karena karyanya yang mengesankan dalam bidang ilmu pengetahuan.

Salah satu bidang utama karya Ibnu Shuja’ adalah matematika. Beliau terkenal karena menyempurnakan metode pengukuran waktu, terutama dalam menentukan waktu salat, yang merupakan kewajiban utama bagi umat Islam. Karya-karyanya dalam astronomi juga sangat dihargai, terutama dalam bidang pengamatan gerhana dan perhitungan posisi bintang.